Minggu, 24 November 2024 – 23:43 WIB
Jakarta – Pakar Politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purvokerto, Dr. Lutfi Mahasin memaparkan analisisnya mengenai dampak langsung dukungan Presiden ke-7 RI Joko Widodo terhadap Ahmad Lutfi dan Taj Yasin di Pilgub Jateng. Menurut Luhtfi, dukungan Jokowi menjadi kunci kemenangan Lutfi-Taj Yasin.
Baca juga:
Pengamat mengapresiasi Prabovo, 2 minggu di luar negeri bisa mendatangkan investasi 18,5 miliar dolar
“Menurut jajak pendapat, itu sekitar 40 persen, jadi ini penting. “Jokowi tidak sendiri, tapi ada variabel tambahan lain, apalagi jika dukungan itu dibarengi dengan sumber daya politik lain, seperti bantuan sosial, dukungan lembaga partai politik, dan sebagainya,” kata Lutfi Makhasin, Minggu, 24 November 2024.
Baca juga:
Skandal yang berujung pada wakil presiden mengancam akan membunuh presiden Filipina adalah AS-China.
Pernyataan tersebut mengisyaratkan, meski pengaruh Jokowi kuat, keberhasilan pasangan ini tidak lepas dari faktor pendukung lain yang mendorong mobilisasi politik di lapangan.
Partisipasi Jokowi dalam kampanye besar terakhir di Jawa Tengah mempunyai dampak simbolis. Meski demikian, Lutfiy Makhasin menegaskan kemenangan akan ditentukan oleh kerja keras di lapangan.
Baca juga:
Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan berwibawa di panggung internasional, kata Dave Lacsono
“Partisipasi dalam kampanye mobilisasi suara hanya bersifat simbolis. “Faktor penentu utama adalah pertarungan di lapangan.
Dukungan Jokowi terhadap pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin juga dinilai memiliki dua makna.
“Dalam kasus Jawa Tengah, dukungan Jokowi terhadap pasangan Luthfi-Taj Yasin mempunyai arti dua hal: pertama, menyelaraskan kebijakan gubernur terpilih dengan kebijakan pusat; Yang kedua lebih bersifat personal, yakni menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak identik dengan bullpen seperti yang selama ini dikenal, kata Lutfi Makhasin.
Pernyataan tersebut menyoroti bahwa Jokowi ingin menghilangkan stigma bahwa Jawa Tengah adalah daerah yang dikuasai penuh oleh PDIP. Ia ingin menunjukkan pengaruh politiknya yang kuat di luar partai.
“Sebagai mantan presiden, ini bukan persaingan langsung, ini masalah pribadi. “Jokowi ingin menunjukkan bahwa pengaruh politiknya sebagai parpol lebih besar dibandingkan PDIP,” jelas Lutfi Mahasin.
Namun dukungan terhadap Jokowi tidak lepas dari unsur penting lainnya dalam persaingan politik, seperti logistik dan jaringan relawan.
“Sebagai mantan presiden yang pernah berjaya di Jawa Tengah, pengaruhnya tetap signifikan. Namun, hal ini tidak sendirian. “Ada variabel lain yang perlu dipertimbangkan, seperti logistik dan jaringan relawan,” ujarnya.
Menurut Lutfi Mahasin, berkurangnya kampanye Jokowi mungkin juga merupakan respons terhadap meningkatnya elektabilitas pasangan rivalnya.
“Ada pengaruhnya, tapi tidak mutlak, karena seperti yang saya sebutkan di atas, ada faktor lain. Pengunduran diri Jokowi bisa dibaca sebaliknya, sebagai respons terhadap meningkatnya elektabilitas pasangan lawannya. “Belum ada penjelasan pasti apakah ada pengaruhnya atau tidak, karena selain jumlah individu juga ada faktor logistik dan jaringan relawan,” jelasnya.
“Saat ini, peluangnya sama kuatnya. “Orang yang paling sedikit melakukan kesalahan sebelum detik-detik terakhir pemungutan suara, dialah pemenangnya,” imbuhnya.
Kesalahan atau blunder jelang hari pemilu bisa menjadi faktor penentu, apalagi persaingan di Jawa Tengah semakin memanas.
Hal ini menunjukkan bahwa kemenangan tidak hanya bergantung pada dukungan politik, tetapi juga pada kehati-hatian kandidat dalam menjaga citra dan strateginya hingga saat-saat terakhir.
Dengan dukungan langsung dari Jokowi dan pengaruhnya yang masih kuat, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin berpeluang besar memenangkan Pilgub Jateng 2024.
Halaman berikutnya
“Dalam kasus Jawa Tengah, dukungan Jokowi terhadap pasangan Luthfi-Taj Yasin mempunyai arti dua hal: pertama, menyelaraskan kebijakan gubernur terpilih dengan kebijakan pusat; Yang kedua lebih bersifat personal, yakni menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak identik dengan bullpen seperti yang selama ini dikenal, kata Lutfi Makhasin.