Senin, 25 November 2024 – 11:38 WIB
Jakarta – Pasar negara berkembang semakin menjadi fokus bagi investor yang mencari peluang baru, terutama di sektor-sektor tertentu rintisan. Meskipun pendanaan modal ventura akan menurun secara signifikan secara global pada tahun 2023, negara-negara berkembang seperti Indonesia terus menunjukkan potensi besar sebagai pusat inovasi baru.
Baca juga:
Inovasi menggabungkan estetika dan fungsionalitas
Ketua; direktur Endeavour Indonesia Devina Hartono mengatakan, sebagai salah satu pasar yang paling aktif, Indonesia tetap menjadi tujuan strategis bagi investor untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan.
“Meskipun sulit untuk kembali ke pembiayaan agresif seperti pada tahun 2021, negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan di negara-negara berkembang. Sebagai ekosistem kewirausahaan, kami akan terus mendukungnya rintisan di pasar ini,” kata Devina, dikutip dalam keterangannya, Senin 25 November 2024.
Baca juga:
Berdayakan inovasi bagi konsumen, Unilever Indonesia fokus pada 3 hal tersebut
Endeavour Catalyst, modal ventura global yang terkait dengan Endeavour, diketahui menduduki peringkat nomor satu dalam Fund Returners Index dari 50 perusahaan modal ventura global. Mengalahkan nama-nama besar seperti Tiger Global, Accel dan SoftBank Group (data Kauffman Fund Returners Index, Januari 2016 – Juli 2024).
Baca juga:
Menghadirkan inovasi teknologi terkini, ratusan perusahaan akan berpameran di Jade 2024
Pencapaian tersebut diraih berkat 59 unicorn miliknya, 13 gol KELUAR unicorn dan apresiasi umum KELUAR mencapai 24,36 miliar dolar. Dipersembahkan oleh Kauffman Fellows, penghargaan bergengsi ini menyoroti dampak luar biasa yang dihasilkan ekosistem kewirausahaan global Endeavour dalam terus mendukung startup yang berdampak besar.
“Kami bangga Endeavour Catalyst telah menjadi investor tahap awal paling sukses di dunia, khususnya dalam screening. rintisan berkualitas tinggi. “Keberhasilan Endeavour Catalyst tentunya tidak hanya tercermin dari jumlah unicorn yang diterbitkan, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, dan inspirasi bagi wirausahawan lain di daerah yang kurang terlayani,” ujarnya.
“Pengakuan terbaru dari Kauffman Fellows memperkuat posisi Endeavour sebagai pemimpin dalam modal ventura global. “Sehingga masa depan terlihat lebih cerah bagi para pengusaha dan perusahaan yang tergabung dalam komunitas Endeavour, dan kami berharap hal ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat,” lanjut Devina.
Sebagai keuangan tambahan rintisan di pasar negara berkembang, Endeavour Catalyst telah memelopori investasi global dengan lebih dari separuh portofolionya berasal dari luar Amerika Serikat. Pendekatan global ini konsisten dengan semakin berkembangnya kesadaran bahwa inovasi tidak hanya terbatas di Silicon Valley saja, namun berkembang pesat di wilayah-wilayah di seluruh dunia.
Dengan pendekatan berbasis aturan, Endeavour Catalyst berinvestasi secara eksklusif di perusahaan yang dipimpin oleh Endeavour Entrepreneurs, khususnya dalam putaran pendanaan ekuitas senilai lebih dari $5 juta. Pengusaha Endeavour sendiri merupakan wirausaha yang dipilih oleh Endeavour dan didukung untuk mengakses manfaat eksklusif seperti jaringan, pendanaan, dan sumber daya lainnya karena potensi pengembangannya..
Portofolio Endeavour Catalyst mencakup lebih dari 300 perusahaan tempat mereka berinvestasi, 59 di antaranya adalah unicorn — sebuah perusahaan bernilai lebih dari $1 miliar. Artinya, 1 dari 5 investasi Endeavour Catalyst telah mencapai ambang batas bergengsi ini. Sejumlah pengusaha Endeavour telah memperoleh status di perusahaannya unicorn Achmad Zaky (Bukalapak), Muhamad Fajrin Rasheed (Bukalapak), Aaron Tan (Carro), Akshay Garg (Kredivo/FinAccel) dan Gibran Huzaifah (eFishery) menerima investasi dari Endeavour Catalyst.
Keberhasilan Endeavour Catalyst sebagai salah satu perusahaan modal ventura global yang paling efektif tidak terlepas dari peran aktif Endeavour Indonesia dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan. Dengan keberhasilan portofolio Endeavour Catalyst dan dukungan berkelanjutan dari jaringan globalnya, Endeavour siap melanjutkan misinya untuk mengidentifikasi, membimbing, dan berinvestasi pada wirausahawan yang berdampak berikutnya.
“Pengusaha tidak hanya mendapatkan pendanaan, tetapi juga akses terhadap wawasan, saran, dan kemitraan yang akan mempercepat pertumbuhan usahanya. “Ke depan, kami akan terus mendukung ekosistem kewirausahaan Indonesia agar tumbuh pesat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” jelas Devina.
Halaman berikutnya
Sebagai dana yang mendukung startup di pasar negara berkembang, Endeavour Catalyst adalah pionir dalam investasi global, dengan lebih dari separuh portofolionya berasal dari luar AS. Pendekatan global ini konsisten dengan semakin berkembangnya kesadaran bahwa inovasi tidak hanya terbatas di Silicon Valley saja, namun berkembang pesat di wilayah-wilayah di seluruh dunia.