Kamis, 31 Oktober 2024 – 08:48 WIB
Bekasi, Viva – Energi terbarukan yang ramah lingkungan dianggap sebagai solusi permasalahan lingkungan terkait penggunaan energi tradisional. Ada beberapa contoh energi terbarukan yang menggunakan energi langsung dari alam, salah satunya adalah energi yang berasal dari sinar matahari atau sejenisnya energi matahari atau energi matahari.
Baca juga:
Korban Bullying SMA Binus Benarkan Tuduhan Bullying
Sebagai siswa kelas 12 di Sekolah Binus Bekasi, Brian memulai penelitiannya tentang penggunaan energi surya dengan semangat untuk mempromosikan energi terbarukan. Sejak masa sekolahnya, Brian telah menunjukkan minatnya terhadap pengembangan energi terbarukan yang dapat menggantikan energi fosil yang saat ini memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap lingkungan.
Selama penelitiannya, Brian mendapat dukungan dari salah satu gurunya sainsNugroho juga bekerjasama dengan tim sekolah Halim. Nugroho menjelaskan, kolaborasi antara siswa dengan guru atau staf merupakan cara Binus School Bekasi, dimana setiap siswa dapat belajar langsung dari para ahli di bidang tertentu.
Baca juga:
Korban Dugaan Bullying di SMA Binus Jaksel Mengaku Bawa Berkas Tambahan, Apa Isinya?
“Sejalan dengan visi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, setiap bagian Sekolah Binus Bekasi selalu mencari cara kreatif untuk menawarkan karya inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu kami sangat mendukung semangat Brian dalam bidang penelitian. energi mataharihingga akhirnya penelitian tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 31 Oktober 2024.
Penelitian ini menghasilkan empat lampu jalan yang kini dipasang di sekitar parkiran Binus Sekolah Bekasi sebagai bagian dari inisiatif motivasi sekolah. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Baca juga:
Polisi membantah adanya anak pimpinan parpol dalam aksi perundungan di Sekolah Binus Simprug
“Dalam pengembangan teknologi menggunakan energi surya, saya beruntung mendapat dukungan komprehensif dari sekolah untuk mengembangkan penelitian ini. Saya tidak hanya belajar teorinya saja, tetapi saya berkesempatan untuk mengembangkannya yang masih terpasang dan dapat digunakan, ” – kata Brian.
Dengan teknologi yang dikembangkan, tenaga surya dapat menghasilkan pembangkit listrik tahunan sebesar 1,3MWh dalam 20 tahun dan menghemat 22 ton emisi karbon dalam 20 tahun serta menghemat listrik sebesar 26MWh dalam 20 tahun.
Melalui proyek ini, Binus Bekasi School juga berharap dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut di bidang energi terbarukan, serta peluang bagi mahasiswa dan peneliti profesional untuk terlibat langsung dalam pengalaman dunia nyata.
Lampu jalan bertenaga surya ini merupakan langkah pertama sekolah dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam operasional sehari-hari, mendukung misi globalnya untuk mengurangi emisi karbon dan mengembangkan solusi berkelanjutan.
Kepala Sekolah Binus Bekasi Maria Karah menyatakan, pihak sekolah sangat mendukung setiap siswa yang ingin berkembang, baik itu sains, penelitian, maupun olahraga.
“Kami bangga dengan penelitian yang telah dilakukan Brian. Di usianya yang masih muda, Brian sudah memiliki minat yang kuat terhadap pengembangan energi terbarukan. Kami berharap ini menjadi inspirasi untuk lebih banyak inovasi di masa depan,” jelas Karah.
Halaman berikutnya
Dengan teknologi yang dikembangkan, tenaga surya dapat menghasilkan pembangkit listrik tahunan sebesar 1,3MWh dalam 20 tahun dan menghemat 22 ton emisi karbon dalam 20 tahun serta menghemat listrik sebesar 26MWh dalam 20 tahun.