Kamis, 31 Oktober 2024 – 21:28 WIB
Jakarta – Calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada nomor urut 1, Ridwan Kamil angkat bicara soal keberadaan mantan calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari anggota Aliansi Progresif Indonesia atau KIM Plus yang beralih dukungan ke pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Baca juga:
Reaksi 7 Kader Partai KIM Terhadap Dukungan Pramono, PKB Tegaskan Tetap Setia Dukung Ridvon Komil
Menurut RK, hal seperti itu bersifat dinamis dan biasa terjadi. Apalagi menjelang pencoblosan. Dimana Pilkada Serentak 2024 akan digelar pada 27 November 2024.
Lihat, dinamika itu selalu ada, kata Ridwan Kamil kepada wartawan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 31 Oktober 2024.
Baca juga:
Pramono Anung membuka kembali koridor JakLingko yang sempat ditutup pasca era Anies
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan, ada juga anggota PDIP yang berkumpul untuk mendukung dirinya dan Wakil Gubernurnya, Suswono. Namun dia tidak terang-terangan menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat.
“Ada juga kelompok PDP yang sudah mendekati kami, tapi saya tidak akan ceritakan secara terbuka, karena kenapa tidak? Ini lebih pada orang-orang yang bersimpati dengan saya,” jelasnya.
Baca juga:
7 anggota partai politik “KIM Plus” mendukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta.
“Kalau survei memang benar 70 persen pemilih Partai Rakyat Demokratik pergi ke sana. Tapi kalau kita 25 persen. Paham? Artinya pemilih Partai Rakyat Demokratik bersimpati dengan RIDO,” RK melanjutkan.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mantan calon legislatif DPRD DKI dari KIM Plus mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono-Rano. Padahal pendukung Ridwon Kamil-Suswono adalah partai KIM Plus.
Hal itu diungkapkan salah satu eks Caleg PKB Ahmad Syukri yang terang-terangan mendukung calon nomor urut 3.
Ya, berdasarkan keinginan pemilih kami yang ingin membantu kami memenangkan pasangan Pak Pram dan Bang Doel, kata Ahmad Sukri di markas Pramono Anung, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.
Ahmad Syukri dkk menilai Pramono dan Rana Karno adalah pemimpin yang memanusiakan rakyat. Hal ini juga dapat berkontribusi terhadap pembangunan Jakarta.
– Sebisa mungkin jangan teriak-teriak, jangan ribut-ribut sebagai pemimpin,- lanjutnya.
Usai pertemuan selama satu jam dengan Pramono Anung, dia menegaskan tidak ada permintaan dukungan dari mantan Sekretaris Kabinet tersebut. Sebaliknya, merekalah yang akan memenangkan Pramonorano di daerah pemilihannya.
“Pak Pram tidak meminta dukungan. Kami turun ke masyarakat untuk menjemput Pak Pram dan Bang Doel,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Hal itu diungkapkan salah satu eks Caleg PKB Ahmad Syukri yang terang-terangan mendukung calon nomor urut 3.