Jumat, 1 November 2024 – 00:26 WIB
Ya, HIDUP – Kepolisian Daerah (Polda) Bali kembali menunjukkan keseriusannya dalam membasmi aktivitas prostitusi yang berkedok tempat istirahat seperti spa. Setelah berhasil menuntaskan kasus Flame Spa Seminyak dan Pink Palace, kini Polda Bali kembali mengusut kasus serupa pada awal tahun 2024.
Baca juga:
Mengembangkan ekosistem industri Fintech, AFPI memperluas jaringan globalnya
Pada 28 Oktober 2024, Polda Bali menggerebek dua resor di Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung. Pindah lagi, oke?
Resor tersebut terbukti menawarkan layanan prostitusi sesama jenis. Pada Selasa sore, pintu gerbang spa langsung ditutup polisi dan pintu masuk gedung ditutup petugas. Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan membenarkan adanya penggerebekan tersebut.
Baca juga:
Transportasi umum menjadi isu yang mengemuka dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur Bali yang pertama pada tahun 2024.
“Betul. Sementara itu, Bareskrim Polda Bali sedang melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Baca juga:
Ingin menghasilkan puluhan juta dari TikTok? Influencer Devi Aljunaidi Bocorin Ini 3 Triknya
Jansen menjelaskan, operasi tersebut dilakukan Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali berdasarkan informasi yang diterima masyarakat. Setelah pengawasan selesai, polisi akhirnya menindaklanjuti laporan tersebut.
Saat penggerebekan, petugas menemukan salah satu ruangan tempat terapis pria dan tamunya dalam keadaan telanjang. Pengunjung adalah warga negara Inggris. Sejauh ini, Bareskrim Polda Bali telah menangkap beberapa orang yang berprofesi sebagai manajer dan kasir.
Selain penggerebekan spa, Polda Bali juga baru-baru ini menangkap influencer ternama, Sarnanita, yang diduga terlibat jaringan prostitusi. Penangkapan Sarananita menjadi sorotan publik dan menunjukkan betapa luasnya jaring di Bali. Keterlibatan influencer ternama diharapkan dapat memberikan tekanan tambahan bagi pelaku kejahatan untuk menghentikan operasinya.
Belakangan ini sejumlah spa dan resor di Bali semakin banyak digerebek polisi karena kasus prostitusi. Dari data lapangan, beberapa spa menghasilkan omzet layanan seks yang mencapai miliaran rupee dalam setahun. Penangkapan Sarananitha juga menunjukkan jaringan ini mempunyai koneksi luas dan melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat. Kapolda Bali Irjen Daniel Adtiyaya aktif memantau timnya dalam upaya mengungkap insiden prostitusi resor tersebut.
“Kami berkomitmen memberantas segala bentuk kejahatan yang merusak moral dan reputasi Bali sebagai destinasi wisata internasional,” kata Irjen Polisi Daniel Adtiyayaya.
Dengan peningkatan pengawasan dan operasional yang dilakukan oleh Polda Bali, diharapkan praktik prostitusi di balik tabir resor dapat diberantas, dan Bali tetap dikenal sebagai destinasi liburan dan pariwisata yang aman dan bersih.
Halaman berikutnya
Selain penggerebekan spa, Polda Bali juga baru-baru ini menangkap influencer ternama, Sarnanita, yang diduga terlibat jaringan prostitusi. Penangkapan Sarananita menjadi sorotan publik dan menunjukkan betapa luasnya jaring di Bali. Keterlibatan influencer ternama diharapkan dapat memberikan tekanan tambahan bagi pelaku kejahatan untuk menghentikan operasinya.