Tantangan terbesar pengobatan kanker di Indonesia tampaknya datang dari masyarakat itu sendiri

Jumat, 1 November 2024 – 09:44 WIB

Jakarta – Hingga saat ini, kanker payudara masih menjadi jenis kanker kedua terbanyak pada perempuan di Indonesia dan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker. Sekitar 70 persennya diketahui berada pada stadium lanjut. Oleh karena itu, pengobatan kanker menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mengurangi kematian akibat kanker.

Baca juga:

Prihatin dengan jenazah perempuan tanpa kepala di Jakarta Utara, polisi mendalami dugaan korban mengalami pelecehan seksual

Menurut Global Cancer Observatory (Globocan) 2022, lebih dari 66.000 wanita Indonesia didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahunnya, dengan angka kematian yang sangat tinggi yaitu 30 persen dari seluruh kasus. Asosiasi Wanita Perlindungan Kanker Indonesia (A2KPI) juga menyoroti statistik yang mengkhawatirkan di mana lebih dari 48 persen pasien didiagnosis pada stadium III dan 20 persen pada stadium IV, serta 70 persen pasien meninggal atau mengalami masalah keuangan hanya dalam waktu 12 bulan setelah diagnosis. . . Gulir untuk informasi lebih lanjut!

Ternyata permasalahan pengobatan kanker masih dihadapkan pada berbagai permasalahan, salah satunya dari masyarakat itu sendiri. Hanya sedikit orang yang takut melakukan skrining dini agar kanker tidak segera terdeteksi di tubuhnya.

Baca juga:

Vaksin HFMD Sudah Ada, Seberapa Efektif Cegah HFMD atau Flu Singapura?

“60-70 persen pasien yang datang berada pada stadium 3 atau 4. Padahal, semakin lanjut stadiumnya, pengobatannya kurang berhasil dan biayanya semakin mahal,” kata Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (PKaT RSCM), Prof. Dr. Dr. Soehartati Argadikosoemo Gondhowiardjo, Sp.Rad (K), Onk.Rad,” dalam jumpa pers A2KPI di Jakarta, Kamis 31 November 2024.

Konferensi pers A2KPI

Foto:

  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

Baca juga:

Sangat buruk! Ribuan tikus menyerang pemukiman di Karawang, kata ahli ekologi tersebut

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Rencana Kanker Nasional tahun 2024 – 2034 dan menyerukan agar Rencana Aksi Kanker Payudara Nasional (RAN Kanker Payudara) ditindaklanjuti. RAN merupakan strategi nasional untuk mengurangi beban kanker payudara dan mencapai tujuan penurunan angka kematian akibat kanker payudara sebesar 2,5 persen per tahun, yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Global Breast Cancer Initiative.

Meskipun pemerintah Indonesia telah berupaya menyediakan peralatan yang canggih dan staf yang berkualitas, namun kesadaran di masyarakat sendiri masih sangat rendah dan banyak masyarakat yang takut untuk memeriksakan diri ke dokter.

“Kalau lihat sekarang, fasilitas pengobatan tersebar dimana-mana, saya ahli onkologi radiasi. Akhir tahun ini atau pertengahan tahun depan, separuh provinsi sudah punya peralatan radiasi, bukan hanya peralatan, tapi tenaga. masyarakat juga harus ditingkatkan”, jelasnya.

Gambar berat badan. (Unsplash.com/Jennifer Burke)

Panduan menjaga kesehatan tulang dan sendi sejak dini

Banyak orang memahami pentingnya kesehatan tulang dan persendian ketika menghadapi masalah seperti nyeri sendi, osteoartritis, atau osteoporosis.

img_title

VIVA.co.id

1 November 2024



Sumber