Universitas Pradita mengintegrasikan kebutuhan industri praktis ke dalam kurikulum

Jumat, 1 November 2024 – 10:29 WIB

Jakarta – Focus Group Discussion (FGD) Pradita University tentang Kemitraan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Oktober 2024.

Baca juga:

Mengembangkan ekosistem industri Fintech, AFPI memperluas jaringan globalnya

Tujuan diadakannya FGD tidak hanya fokus pada bidang akademik saja, namun juga untuk mengintegrasikan kebutuhan praktis dunia industri ke dalam kurikulum akademik.

Permasalahan yang sering terjadi adalah tidak adanya kesinambungan antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia kerja, sehingga keduanya berjalan secara mandiri tanpa adanya sinergi.

Baca juga:

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh menyoroti agen perjalanan asing yang merugikan industri pariwisata Indonesia

Rektor Universitas Pradita, Profesor Richardus Eko Indrajith mengatakan FGD ini merupakan forum diskusi antara akademisi dan profesional dari berbagai bidang untuk membahas kurikulum yang digunakan.

Baca juga:

Peluang pengecualian KITE bagi satu-satunya produsen serat pangan dari pati jagung di Indonesia

“Hal ini untuk memastikan kurikulum yang dijadikan acuan perkuliahan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Diskusi ini akan membantu Universitas Pradita dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dan industri di masa depan. dan memiliki hard skill dan soft skill yang dibutuhkan industri,” kata Profesor Richardus.

Tahun ini, lebih dari 40 perusahaan terkemuka dan asosiasi dari berbagai industri berpartisipasi dalam FGD Kemitraan Universitas Pradita. Kehadiran mitra-mitra tersebut menjadi bukti besarnya dukungan dunia industri terhadap pengembangan pendidikan di Universitas Pradita.

Ahmed Rianto, selaku asisten direktur sumber daya manusia Hotel St. Regis Jakarta juga menyampaikan bahwa Universitas Pradita memiliki laboratorium seni kuliner dan pariwisata yang sangat lengkap untuk proses pembelajaran.

“Harapan saya mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas dapat ditampung di hotel kami untuk program magang, tentunya mereka dibekali dengan softskill seperti rasa memiliki, pemikiran wirausaha dan bahasa Inggris yang baik untuk berkomunikasi dengan tamu-tamu kami.

Dari hasil FGD tahun lalu, Universitas Pradita berhasil melaksanakan beberapa program kerjasama seperti Praktisi Pengajar Pradita (PIJAR), dosen yang mengajar di industri, penelitian kolaborasi antara akademisi dan praktisi, kerja praktek/magang bagi mahasiswa di industri, serta seperti melakukan pelayanan publik secara bersama-sama.

Halaman berikutnya

Ahmed Rianto, selaku asisten direktur sumber daya manusia Hotel St. Regis Jakarta juga menyampaikan bahwa Universitas Pradita memiliki laboratorium seni kuliner dan pariwisata yang sangat lengkap untuk proses pembelajaran.



Sumber