Jumat, 1 November 2024 – 14:56 WIB
Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tahir mengaku sangat optimis target pembayaran dividen BUMN sebesar Rp 90 triliun akan tercapai pada tahun ini. Maklum, target penerimaan dividen merupakan target yang ditetapkan pada tahun 2024, yang harus dibayarkan pada tahun 2025.
Baca juga:
Bio Farma menangkan kontrak ekspor vaksin Rp 1,4 triliun, Eric Tahir dorong produksinya
Eric mengatakan, pasca revisi target sebelumnya Rp 85 triliun menjadi Rp 90 triliun, ia menegaskan dividen dan pajak merupakan bagian terpenting dalam upaya membantu pendapatan pemerintah.
“Kemarin (target) dividen yang ditetapkan Kementerian Keuangan sebesar Rp 90 triliun. Kalau kita lihat bukunya, tinggal 2-3 bulan lagi, Insya Allah tercapai,” kata Eric di Kementerian. Keuangan. , Jakarta, Jumat, 1 November 2024.
Baca juga:
Soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Eric Tahir: Aturan Wajib Harus Dihapus
Untuk mencapai tujuan tersebut, Eric mengatakan pihaknya sedang menyusun program kerja BUMN. Ia pun memastikan, program bersih-bersih BUMN akan terus dilakukan sejalan dengan komitmen penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Baca juga:
3 Kementerian membentuk PMO untuk meningkatkan pengembangan sektor pariwisata nasional
Lebih lanjut, ia juga memastikan pihaknya akan bertemu pada Minggu, 3 November 2024 dengan Menteri Koordinator Perekonomian Eirlangga Hartarto, bersama seluruh jajaran menteri perekonomian di Kabinet Merah Putih.
“Minggu ini kita akan rapat di bawah pimpinan Menteri Koordinator Perekonomian Pak Airlangga bersama seluruh menteri perekonomian di bawah kepemimpinannya untuk membahas perencanaan 5 tahun 100 hari,” ujarnya.
Diketahui, informasi Kementerian BUMN mencatat pembayaran dividen BUMN ke kas negara pada tahun 2024 mencapai Rp 85,5 triliun. Ini merupakan dividen tahun anggaran 2023 yang akan dibayarkan pada tahun 2024.
Ada sekitar 20 BUMN yang tercatat sebagai dividen, dengan BRI memimpin dengan pembagian dividen sebesar Rp 25,71 triliun. Di posisi kedua ada Bank Mandiri dengan pembayaran dividen Rp17,17 triliun dan PT Mineral Industri Indonesia dengan pembayaran dividen Rp11,21 triliun.
Berikut daftar BUMN beserta total pembagian dividennya:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp 25,71 triliun,
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp17,17 triliun,
3. PT Mineral Industri Indonesia (Persero) Rp11,21 triliun,
4. PT Pertamina (Persero) Rp9,35 triliun,
5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Rp9,21 triliun,
6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp6,27 triliun,
7. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Rp3,09 triliun,
8. PT Pupuk Indonesia (Persero) Rp1,2 triliun,
9. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Rp 1 triliun,
10. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp 420 miliar,
11. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Rp 293 miliar,
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rp 192 miliar,
13. PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Rp 148 miliar,
14. PT Aviation Wisata Indonesia (Persero) Rp 101 miliar,
15. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Rp31 miliar,
16. Perum Perhutani Rp 28 miliar,
17. PT Pos Indonesia (Persero) Rp 20 miliar,
18. Perum Perur Rp 21 miliar,
19. Perum Jasa Tirta II Rp 7 miliar,
20. Perum Yasa Tirtha I Rp3 miliar.
Halaman berikutnya
Diketahui, informasi Kementerian BUMN mencatat pembayaran dividen BUMN ke kas negara pada tahun 2024 mencapai Rp 85,5 triliun. Ini merupakan dividen tahun anggaran 2023 yang akan dibayarkan pada tahun 2024.