Paula Verhoeven yang bertemu Guru Hanan Attaki berbicara tentang bagaimana bertahan hidup dan memperjuangkan hak, kata Baim Wong?

Senin, 25 November 2024 – 17.09 WIB

Jakarta – Rabu kemarin, sidang cerai Paula Verhoeven dan Baim Wong kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Usai proses perceraian, Paula Verhoeven meninggalkan ruang sidang karena terkejut.

Baca juga:

Baim Wong Pamer Aktivitas Jualan Bareng Wanita, Netizen: Oh Ini Perubahannya Hebat!

Wanita yang kini berhijab ketat itu tampak menangis. Ia pun memilih bungkam sepatah kata pun saat dihadang media. Usai persidangan, sosok Paula kembali menjadi sorotan. Kali ini, Paula terlihat langsung curhat kepada pendakwah Master Hanan Attaki. Ibu dua anak ini sempat bertanya seputar cobaan hidup dan perjuangan hak. Gulung lagi, oke?

Saya ingin bertanya secara kebetulan, sebagai seorang guru, kita terkadang menghadapi cobaan dalam hidup. Saya ingin tahu seberapa besar kita harus bertahan dan memperjuangkan hak-hak kita?” tanya Paula mengutip potongan video yang diunggah akun gosip @lambegosiip.

Baca juga:

Paling Terkenal: Mahar Nissa Sabyan, Publikasi Baim Wong Tak Sengaja Tuding Paula Verhoeven Selingkuh Demi Dapat Hak Asuh Anak

Guru Hanan Attaki menjawab pertanyaan tersebut, guru menjelaskan tugas yang diberikan Tuhan kepada umatnya terkait dengan doa. Tuhan sendiri yang memanggil umat-Nya untuk beribadah kepada-Nya hingga mereka beriman kepada ciptaan-Nya.

Baca juga:

Baim Wong Tak Sengaja Tuding Paula Verhoeven Selingkuh, Akankah Dia Dapat Hak Asuh Anak?

Waaalaikumsalam, dalam Islam memperjuangkan kebenaran itu adalah doa. Maka dalam doa itu Allah SWT berfirman: Berdoalah kepada Allah sampai dia datang kepadamu dengan penuh keyakinan. Banyak sekali tafsir tentang keyakinan. Ada yang mengatakan keyakinan adalah kematian. dan ada yang bilang percaya diri. Ini kemenangan. ,- jawab guru.

Ustaz Hanan Attaki menjelaskan, dalam Islam memperjuangkan hak, memperjuangkan kebahagiaan, memperjuangkan kesuksesan tidak ada batasnya selain dua batas: mati atau menang. Beliau bersabda, tidak ada ruginya bagi seorang mukmin baik diberikan kemenangan di dunia maupun kemenangan di akhirat melalui kematian.

“Jadi kalau kita merasa punya hak untuk diperjuangkan atau hal-hal baik yang ingin dicapai, kita akan berjuang sampai akhir, sampai akhir,” kata Ustaz Hanan Attaki.

Namun, jelas guru, di luar konteks muamalah misalnya ada uang dari teman. Menurut undang-undang, ia berhak berperang dengan cara yang baik, baik meminta uang, menagih, atau misalnya kalau perkaranya rumit, ia turun ke lapangan hukum.

“Tapi selain syariat, ada persoalan lain, yaitu sedekah, kalau kita memberi lebih dari apa yang bisa kita berikan atau apa yang bisa kita berikan. Misalnya kalau ada hutang, saya hanya menerimanya sebagai sedekah,” jelas Ustaz. Hanan Attaki.

Sang master juga menjelaskan secara detail, namun jika muncul lagi dalam konteks lain. Jika, setelah Anda melihat dan menarik pihak kanan yang Anda perjuangkan, ternyata lebih banyak ruginya daripada manfaatnya, biarkan saja.

“Jika saya mencurahkan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk itu dan mengorbankan hal-hal yang lebih penting, setelah mempertimbangkan kerugiannya daripada manfaatnya dari sudut pandang hak, saya akan fokus pada hal-hal lain. Entah saya menerimanya atau saya serahkan kepada Allah: “Jadi ada pilihan amal dan itu adalah hak orang yang ingin memperjuangkan sesuatu yang baik,” jelas sang ustad.

Halaman berikutnya

Sumber: IG @ayah_amanah



Sumber