VIVA – Banyak orang yang berjuang melawan rambut rontok dan kebotakan mencoba berbagai solusi, mulai dari perawatan topikal hingga suntikan. sel indukuntuk transplantasi rambut. Namun, tidak semua cara memberikan hasil yang sama, terutama ketika rambut rontok sudah mencapai stadium lanjut.
Baca juga:
Apa yang perlu Anda ketahui sebelum memilih klinik transplantasi rambut?
Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana perawatan topikal seperti Minoxidil dan Finasteride dibandingkan dengan transplantasi rambut, dan kita juga akan membahas kapan harus menggabungkan keduanya untuk hasil terbaik.
Pengobatan topikal (Minoxidil, Finasteride)
Baca juga:
Vincent Rompis mengaku kesulitan, apa yang terjadi?
Minoxidil dan Finasteride merupakan pengobatan topikal, artinya perawatan dengan mengoleskan zat tertentu pada permukaan kulit.
Kedua zat ini direkomendasikan dokter untuk mengatasi rambut rontok. Keduanya bekerja dengan cara berbeda untuk memperlambat atau mencegah kerontokan rambut.
Baca juga:
Mengapa kebotakan sering terjadi pada generasi muda?
● Minoksidil: Perawatan ini bekerja dengan cara merangsang folikel rambut dan meningkatkan sirkulasi darah di area kulit kepala.
Minoxidil dapat membantu memperlambat kerontokan rambut dan dalam beberapa kasus merangsang pertumbuhan rambut di area yang masih memiliki folikel aktif.
Namun perlu diperhatikan bahwa Minoxidil tidak efektif untuk memulihkan rambut di area yang botak.
● Finasterida: Finasteride bekerja dengan cara mengurangi hormon DHT yang menyebabkan rambut rontok. Obat ini lebih efektif mencegah kerontokan rambut lebih lanjut dibandingkan memulihkan rambut yang rontok.
Seperti Minoxidil, Finasteride tidak menumbuhkan kembali rambut di area yang botak.
Keterbatasan pengobatan lokal
Meskipun pengobatan topikal dapat membantu memperlambat kerontokan rambut, pengobatan tersebut jarang efektif memulihkan rambut di area yang sudah mengalami penipisan atau kebotakan parah.
Perawatan topikal seperti Minoxidil dan FInasteride dapat membantu memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi tidak efektif memulihkan rambut yang rontok di area yang botak. tulis dokter kepala ilmu integrasi, Dr. Cynthia Lawrence seperti dikutip dari situs resmi Integrafts.
Oleh karena itu, obat-obatan tersebut seringkali tidak cukup sebagai solusi jangka panjang, terutama jika rambut rontok Anda sudah parah.
Transplantasi rambut: solusi permanen
Bagi mereka yang mengalami kebotakan di area tertentu, transplantasi rambut merupakan solusi yang lebih efektif dan permanen. Hal tersebut dijelaskan oleh dokter transplantasi rambut Integrafts, Dr. Cynthia Lawrence.
“Meskipun transplantasi rambut tidak dapat dilakukan untuk semua tahap kebotakan, hal ini paling efektif untuk pasien dalam tahap kebotakan lanjut” kata Dr.Cynthia Lawrence.
Folikel rambut yang ditransplantasikan umumnya lebih tahan terhadap hormon penyebab rambut rontok seperti dihidrotestosteron (DHT), sehingga memberikan hasil yang permanen dan tampak alami. dia menjelaskan.
Pusat transplantasi rambut Integrafts memiliki program transplantasi rambut dengan teknik Ekstraksi Unit Folikel (FUE)di mana folikel rambut diambil dari area yang lebih tebal (biasanya bagian belakang kepala) dan ditransplantasikan ke area yang botak menggunakan suatu teknik. Implantasi Rambut Langsung (DHI).
Keuntungan utama transplantasi rambut adalah prosedur ini memulihkan rambut di area yang sebelumnya tidak memiliki folikel aktif, yang tidak dapat dicapai hanya dengan perawatan topikal.
Rambut transplantasi tumbuh secara alami, mengikuti pola pertumbuhan rambut asli Anda, memberikan hasil yang tahan lama dan alami.
Kapan keduanya harus dipertimbangkan?
Meskipun transplantasi rambut memberikan solusi jangka panjang, kombinasi perawatan topikal seperti Minoxidil dan Finasteride serta perawatan suntik seperti PRP dan Stem Cell Therapy dapat memaksimalkan hasil transplantasi.
Berikut adalah beberapa situasi di mana menggabungkan perawatan ini mungkin merupakan pilihan yang baik:
1. Menjaga rambut tetap ditransplantasikan: Setelah transplantasi, perawatan PRP sangat dianjurkan, dan perawatan topikal seperti Minoxidil dapat membantu menjaga kesehatan folikel rambut dan mencegah kerontokan lebih lanjut pada rambut yang baru ditransplantasikan.
2. Memaksimalkan hasil: Untuk pasien yang masih memiliki sebagian rambut di area yang menipis, Minoxidil atau Finasteride dapat digunakan untuk memperlambat kerontokan rambut lebih lanjut sementara transplantasi rambut dilakukan di area yang botak.
3. Pencegahan jangka panjang: Setelah menerima hasil transplantasi, menggunakan perawatan lokal dapat menjadi cara yang baik untuk menjaga pertumbuhan rambut dan memastikan hasil terbaik.
Kesimpulan
Terakhir, meskipun pengobatan topikal seperti Minoxidil dan Finasteride dapat membantu mencegah kerontokan rambut, keduanya bukanlah solusi efektif untuk area yang sudah mengalami kebotakan.
Transplantasi rambut adalah satu-satunya cara efektif untuk memulihkan rambut di area tersebut.
Namun kombinasi transplantasi dan perawatan topikal dapat memberikan hasil yang maksimal, terutama dalam mempertahankan rambut baru yang ditransplantasikan dan mengurangi kerontokan di area lain.
Kabar baiknya adalah dalam program yang ditawarkan oleh Integrafts Hair Transplant Center, Anda akan mendapatkan manfaat dari transplantasi rambut, perawatan suntik seperti PRP, dan serum topikal seperti Minoxidil dan Finasteride.
Oleh karena itu, jika Anda mencari solusi permanen untuk kebotakan, transplantasi rambut adalah pilihan yang lebih efektif dibandingkan perawatan topikal.
Halaman selanjutnya
Sumber: VIVA/Isra Berlian