Puluhan rumah hancur dan seorang anak terluka di Lombok akibat topan tersebut

Sabtu, 2 November 2024 – 18:30 WIB

Lombok, LANGSUNG – Bencana angin puting beliung terjadi di Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, pukul 12.30 WITA, Sabtu, 2 November 2024. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah rusak.

Baca juga:

Kekeringan, warga di Lombok Tayamum berdoa

Petugas Penerangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Andre Aprianto mengatakan, topan tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah warga serta membawa hujan lebat dan angin kencang.

Akibat hujan sangat deras dan angin kencang di Kabupaten Lombok Barat dan sekitarnya, ujarnya.

Baca juga:

Wisatawan asing jadi misionaris di Lombok Nyambi, warga dibaptis tapi bisa berdoa

Angin puting beliung di lokasi evakuasi korban gempa Lombok. (Foto ilustrasi).

Sekitar 30 rumah warga rusak akibat badai tersebut. Belakangan, seorang anak terluka akibat terbentur puing-puing tembok yang diterpa angin kencang.

Baca juga:

Seorang anggota DPRD Lombok Tengah diduga memalsukan ijazah

“30 rumah hancur, satu anak terluka akibat robohnya tembok,” ujarnya.

Tak hanya di Kuripan, 15 pohon tumbang akibat angin kencang. Beberapa kabel listrik juga putus.

Tim BPBD Kabupaten Lombok Barat juga tengah melakukan pendataan dan pengolahan pohon tumbang. Sementara itu, pekerja PLN kini sedang memperbaiki kabel yang putus. “Kebutuhan mendesak warga yang terkena dampak kini sedang ditangani,” katanya.

Kondisi rumah warga di Kuripan, Lombok Barat, Sabtu 2 November 2024 (Satria)

Kondisi rumah warga di Kuripan, Lombok Barat, Sabtu 2 November 2024 (Satria)

Foto:

  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Topan tidak hanya terjadi di Lombok Barat. Pada hari yang sama, bencana serupa terjadi di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.

Petugas BPBD mengumpulkan informasi dan memproses korban di setiap wilayah terdampak.

Halaman selanjutnya

Tim BPBD Kabupaten Lombok Barat juga tengah melakukan pendataan dan pengolahan pohon tumbang. Sementara itu, pekerja PLN kini sedang memperbaiki kabel yang putus. “Permohonan mendesak bagi warga terdampak masih diproses,” ujarnya.

Halaman selanjutnya



Sumber