Senin, 25 November 2024 – 19:22 WIB
London, VIVA – Menteri Investasi sekaligus Ketua Badan Koordinasi Hilir/Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan berbagai peluang investasi yang ada di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, energi terbarukan, dan sektor hilir.
Baca juga:
Menteri Rosan mendapatkan tindakan cepat untuk memenuhi komitmen investasi $8,5 miliar dari 10 perusahaan Inggris
Pengumuman tersebut disampaikan Menteri pada pembukaan forum bisnis Indonesia Investment Forum (IIF) 2024 yang dihadiri 150 perwakilan dunia usaha terkemuka dari Inggris. Forum ini diadakan pada Jumat, 22 November di London, Inggris.
“Indonesia telah membuktikan ketahanannya dalam menghadapi tantangan global. Kami mengundang investor global untuk bergabung dalam transformasi ekonomi Indonesia, yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, reformasi struktural, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Menkeu pada Minggu, 24 November.
Baca juga:
Rosan menyampaikan pesan Prabowo kepada pengusaha Amerika yang tertarik berinvestasi di Indonesia
Memanfaatkan peluang ini, Rosan mengajak para pelaku usaha Inggris untuk berinvestasi di Indonesia.
“Dengan dukungan kuat dari pemerintah, kami berharap dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi kita menjadi 8 persen dalam lima tahun ke depan,” kata Menteri Roeslani.
Baca juga:
Indonesia mengalami lonjakan investasi sebesar 25 persen berkat insentif tax holiday
Inggris merupakan salah satu tujuan favorit masyarakat Indonesia yang mencari pendidikan tinggi di luar negeri karena reputasi akademik dan kualitas pendidikannya yang tinggi.
Komitmen Inggris dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia semakin diperkuat dengan hadirnya dua universitas asal Inggris, seperti Lancaster University di Bandung, Jawa Barat dan King’s College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur muncul. .
Sementara dari sisi energi, Indonesia mengutamakan energi terbarukan.
Menkeu menyoroti potensi energi terbarukan Indonesia yang sangat besar yang diperkirakan mencapai 3.700 gigawatt yang berasal dari energi air, angin, pasang surut, dan panas bumi.
Menurut Menkeu, energi panas bumi sangat menjanjikan karena Indonesia memiliki cadangan terbesar di dunia, yaitu 23 gigawatt, terutama di Pulau Jawa.
“Saat ini kita hanya mengandalkan energi yang berbasis bahan bakar fosil. Kita bertekad untuk mengurangi ketergantungan tersebut. Namun kita menyadari keterbatasan sumber daya, teknologi, dan keahlian,” kata Menkeu.
Ia melanjutkan: “Itulah sebabnya kami mengusulkan kemitraan global untuk mewujudkan transformasi ini,” katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional menambahkan bahwa kerja sama strategis antar negara seperti Indonesia dan Inggris dapat memberikan dampak signifikan dalam mendukung transformasi ekonomi global yang berkelanjutan.
Halaman berikutnya
“Saat ini kita hanya mengandalkan energi yang berbasis bahan bakar fosil. Kita bertekad untuk mengurangi ketergantungan tersebut. Namun kita menyadari keterbatasan sumber daya, teknologi, dan keahlian,” kata Menkeu.