Rabu, 6 November 2024 – 00:28 WIB
Jakarta – Lembaga Indikator Politik Indonesia menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia mendukung kebijakan naturalisasi pemain untuk memperkuat timnas Indonesia yang diterapkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan jumlah 71,5 persen.
Baca juga:
Warganet mengkritik kewarganegaraan Timnas Indonesia, Anggota DPR Anita Jacoba Gah
“Ada 71,5 persen masyarakat yang setuju dengan kebijakan naturalisasi, namun ada 13,5 persen yang tidak setuju dan tidak setuju,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhoniddin Muhtadi saat peluncuran temuan nasional Indikator Politik Indonesia yang bertemakan “Publik hubungan terhadap kebijakan naturalisasi pemain timnas”, yang berlangsung di Jakarta, Selasa.
Survei nasional dilakukan terhadap populasi seluruh WNI berusia 17 tahun ke atas. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden atau responden sebanyak 1.200 orang, dengan margin of error kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Pengamat: Eric Tahir sangat puas dengan pencapaian timnas Indonesia dan kiprahnya
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara terlatih. Pengendalian mutu hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dan tidak ditemukan kesalahan berarti.
Baca juga:
Persaingan ketat, RK-Suswono bisa memenangkan Pilgub DKI jika mampu meyakinkan pemilih
Burhoniddin menjelaskan, hasil survei menunjukkan 53,7 persen warga mengetahui kewarganegaraan dan 46 persen belum mengetahui.
Saat ditanya sikap responden terhadap kebijakan naturalisasi, kata dia, sebagian besar warga setuju dengan angka tersebut, yakni 71,5 persen.
Lebih lanjut, Burhoniddin menjelaskan, terkait jumlah pemain, sebagian besar warga juga setuju dengan banyaknya pemain alami yang mencapai 54,5 persen.
Warga yang setuju tidak mempermasalahkan banyak pemain kelahiran alami asalkan bisa meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.
Namun di sisi lain, kata dia, banyak juga warga yang menilai jumlah pemain timnas terlalu banyak sehingga harus memprioritaskan pemain Indonesia yang jumlahnya mencapai 31,5 persen.
“Jadi secara umum mereka sepakat dengan kebijakan naturalisasi, tapi kalau bicara angka, ada pergeseran sikap masyarakat,” ujarnya.
Burhoniddin menjelaskan, menurut survei tersebut, positif dan negatif jumlah pemain alami tidak ada kaitannya dengan kualitas permainan timnas saat ini. Mayoritas warga menilai performa timnas saat ini bagus dan angkanya mencapai 80,3 persen.
Artinya, kebijakan naturalisasi pemain diakui mayoritas warga dalam meningkatkan kualitas permainan timnas. (Semut)
Halaman selanjutnya
Lebih lanjut, Burhoniddin menjelaskan, terkait jumlah pemain, sebagian besar warga juga setuju dengan banyaknya pemain alami yang mencapai 54,5 persen.