Jakarta, VIVA- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, I. Wayan Sudirta mengatakan, pasca penerapan revolusi psikologis dan reformasi budaya di pemerintahan, para pegawai dan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) harusnya dinilai. dicurigai polisi dalam kasus perjudian online. Sebab, menurut dia, beberapa pelanggaran sebenarnya bermula dari kalangan internal, seperti pegawai Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Baca juga:
Budi Ari yakin tidak ada perjudian online di Kementerian Komunikasi dan Teknologi
Wayan dalam keterangannya, Rabu, 6 November 2024 mengatakan, “Hal ini belum pernah terjadi di negara kita, justru terjadi ketika ada permasalahan atau pelanggaran hukum yang melibatkan ‘orang dalam’ atau insider.”
Baca juga:
Prabowo meminta seluruh jajarannya memberantas perjudian, korupsi, narkoba, dan penyelundupan.
Ia mengatakan, terdapat bukti profesionalisme, etika, akuntabilitas, dan transparansi masih menjadi kata-kata yang belum dipenuhi secara utuh dan konsisten. Para pegawai ini masih tergiur dengan “penghasilan ilegal” atau mafia atau kartel dan mudah menyalahgunakan kekuasaannya.
Nah, Wayan melihat peristiwa yang terjadi mengingatkan kita pada beberapa kasus yang melibatkan keterlibatan unsur internal dan mafia yang banyak terjadi di Indonesia. Misalnya kasus suap hakim untuk administrasi di MA, keterlibatan pejabat dalam kartel narkoba, keterlibatan pejabat dalam jaringan TPPO, serta kasus suap dan pungli di sejumlah perizinan, seperti dalam kajian KPK.
Baca juga:
Polisi mencari 2 money changer yang pemilik bank setor tunai untuk pegawai Komdigi
“Hal ini menandakan bahwa budaya korupsi (penyuapan dan pemerasan) masih sangat kuat dan memerlukan kemajuan besar dalam memberantasnya. Undangan kepada Presiden, termasuk para menteri dan pimpinan lembaga terkait lainnya. Setidaknya ada sejumlah strategi yang harus menjadi perhatian pemerintah, kata anggota Komisi III DPR itu.
Pertama, Wayan memiliki pengetahuan tentang pentingnya memastikan kepatuhan yang ketat dan komprehensif. Terungkapnya jaringan perjudian online ini patut diapresiasi dan menjadi pintu masuk untuk mengungkap seluruh pelaku kejahatan terorganisir terkait lainnya.
Menurutnya, aparat penegak hukum tidak boleh lagi membiarkan pelaku kejahatan dihukum dan menyalahgunakan kekuasaan aparat. Sistem penegakan hukum harus jelas dan transparan. Demikian pula pejabat Kementerian melaksanakan tugas melaksanakan ketentuan hukum.
“Harus digunakan cara-cara yang luar biasa agar berani mendeteksi dan menindak semua pihak yang terlibat sebagai cara ‘membersihkan’ atau menyaring pengaruh mafia,” ujarnya.
Kemudian, Wayan menyampaikan, sistem pengendalian perlu diperkuat dengan audit internal dan eksternal yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Sistem peringatan dan evaluasi 360 harus diterapkan dengan jelas dan ketat, dan meritokrasi pekerjaan karyawan juga harus didasarkan pada kualitas, profesionalisme, dan integritas karyawan secara obyektif dengan kriteria yang jelas.
Menurut dia, sistem reward and punishment harus diterapkan secara tegas kepada pegawai yang berkontribusi terhadap transparansi dan tanggung jawab kerja. Karyawan juga dapat menikmati imbalan atau pengakuan dan perlindungan ketika mereka dapat melaporkan (whistleblowing) kesalahan yang dilakukan oleh manajer atau karyawan lainnya, terutama pemerasan dan penyuapan.
Begitu pula dengan penguatan pengawasan dengan melakukan penilaian menyeluruh terhadap pegawai, mulai dari audit atau penilaian terhadap pengukuran rekan kerja dan sistem pengawasan yang spesifik. Prinsip tanggung jawab kesatuan dapat digunakan untuk mengefektifkan sistem pengendalian dan menggunakan wewenang. secara bertanggung jawab,” ujarnya.
Strategi selanjutnya, kata Wayan, adalah mengembangkan transparansi dan akuntabilitas publik yang nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Setiap institusi harus berbenah semaksimal mungkin dengan meningkatkan transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik serta membuka akses publik. Hal ini untuk menjamin akuntabilitas kepada publik dalam hal akuntabilitas, pengelolaan birokrasi, informasi dan pelayanan publik, akuntabilitas kerja dan kualitas hasil atau outcome.
“Strategi ini untuk mencegah adanya keraguan atau asumsi terhadap aktivitas birokrasi, serta untuk mengendalikan kelemahan atau kekurangan sistem dan pelayanan publik yang dilaksanakan, serta untuk menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh mafia atau pemerasan,” katanya. u.
Kemudian, Wayan juga menyebutkan pentingnya memastikan dukungan sumber daya organisasi yang memadai dan tepat sasaran. Dukungan anggaran dan sumber daya manusia yang memadai harus diberikan pada sektor-sektor yang sangat rentan dan strategis. “Sektor seperti aparatur sipil negara dan pelaksanaan kekuasaan harus diisi dengan sumber daya manusia yang profesionalisme dan integritasnya sudah terbukti dan teruji,” ujarnya.
Namun di sisi lain, Wayan menambahkan, perhatian harus diberikan pada kesejahteraan atau tunjangan kerja yang memadai. Jangan biarkan APBN mengisi jabatan atau pegawai yang tidak diperlukan, mengalokasikan anggaran yang besar pada sektor yang belum mempunyai prioritas atau langsung merespon kebutuhan masyarakat.
“Kebijakan harus secara langsung menjawab kebutuhan atau alokasi publik terhadap pengembangan digital atau otomatisasi sistem pelayanan publik dan pemantauan transparansi dan akuntabilitas layanan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pekerjaan seperti itu harus menjadi prioritas dalam pengalokasian anggaran suatu kementerian atau lembaga. Strategi ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan atau tingkat kepercayaan/kepuasan terhadap Pemerintah.
“Anggaran dan sumber daya manusia sebaiknya dialokasikan pada tempat-tempat yang memperluas jangkauan Pemerintah kepada masyarakat, tidak sekedar menambah pos atau sumber daya manusia dan infrastruktur, tanpa memikirkan skala prioritas kebutuhan masyarakat yang akan sangat membebani anggaran”, jelasnya. . Wayan.
Saat ini, kata Wayan, tentunya seluruh elemen masyarakat menunggu bagaimana kelanjutan pengusutan kasus penyalahgunaan kekuasaan di Kementerian Kominfo dan kemampuan aparat penegak hukum dalam mendeteksi kartelisasi perjudian yang sangat baik. besar dan berpengaruh di Indonesia. Tentu saja dia memuji Polda Metro Jaya dan Satgas Online yang berhasil mengungkap jaringan internal pegawai Komdigi.
“Kami menantikan keberanian dan tekad Pemerintah dalam mengungkap seluruh jaringan besar dan pelaku mafia judi online, termasuk mengungkap pejabat senior yang terlibat dalam pemberantasan mereka. Selain itu, masyarakat juga menantikan kebijakan Pemerintah untuk menyelesaikan perbaikan diri (revolusi psikologis) dan memperkuat transparansi dan akuntabilitas kelembagaan berdasarkan tata kelola yang baik, guna memperoleh kepercayaan masyarakat yang tinggi, tutupnya.
Halaman berikutnya
Menurutnya, aparat penegak hukum tidak boleh lagi membiarkan pelaku kejahatan dihukum dan menyalahgunakan kekuasaan aparat. Sistem penegakan hukum harus jelas dan transparan. Demikian pula pejabat Kementerian melaksanakan tugas melaksanakan peraturan hukum.