Kamis, 7 November 2024 – 00:32 WIB
Jakarta – Bank Indonesia (BI) meningkatkan volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi 5,5 miliar pada tahun 2025, dengan 58 juta pengguna dan 40 juta orang. pedagang.
Baca juga:
Fantasi! Omset perjudian online mencapai Rp 13,2 triliun pada Januari-Juni 2024
“Tentunya tujuan kami adalah mengembangkan QRIS menjadi 50 juta pengguna dan 40 juta pedagangVolume transaksinya 5,5 miliar,” kata Gubernur BI Perry Varjio dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu 6 November 2024.
Perry mengatakan tujuannya adalah untuk memperluas sistem pembayaran ritel yang cepat, mudah, murah, berkualitas dan dapat diandalkan.
Baca juga:
Donald Trump menang pemilu presiden AS, Gubernur BI perkirakan ada tekanan pada rupee
Selain itu, di bidang sistem pembayaran, pihaknya juga akan melaksanakan Rencana Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) tahun 2020-2030.
“Kami akan terus menerapkannya rencana Sistem pembayaran Indonesia tahun 2020-2030 meliputi infrastruktur, industri, inovasi dan pengembangan rupiah digital, ujarnya.
Baca juga:
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 berada pada kisaran 4,7-5,5 persen
Sebagai referensi, BI mencatat transaksi QRIS meningkat sebesar 209,61 persen pada triwulan III 2024, dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta. pedagang 34,23 juta.
Selain itu, volume transaksi BI-FAST meningkat 61,10 persen mencapai 924,89 juta transaksi. Transaksi perbankan digital tercatat sebanyak 5.666,28 juta transaksi atau meningkat 34,43 persen dibandingkan tahun lalu, sedangkan transaksi uang elektronik (UE) naik 29,11 persen menjadi 4.001,11 juta transaksi.
Proses inovasi diyakini dapat lebih dipermudah melalui digitalisasi
Inovasi bisa lebih dilakukan dengan digitalisasi berbagai sektor termasuk transaksi seperti penggunaan QRIS. Hal ini juga memberikan dampak positif.
VIVA.co.id
6 November 2024