Kamis, 7 November 2024 – 06:58 WIB
Jakarta – Foto Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah jadi pusat perhatian. Hal ini setelah ia terang-terangan mengkritik program naturalisasi yang dijalankan PSSI.
Baca juga:
Para pemain Jepang mengaku khawatir dengan timnas Indonesia, bukan pada pertandingannya tapi…
Anita berharap Kevin Dix menjadi pemain naturalisasi terakhir yang membela timnas Indonesia. Ia berharap PSC dan Kemenpora fokus pada pemain lokal.
“Untuk Kemenpora dan PSSI, kami berharap sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia, kami berharap ini (naturalisasi Kevin Dix) menjadi yang terakhir,” kata Anita dilihat melalui YouTube TVR DPR, Selasa, 5 November , 2024.
Baca juga:
Syakir Sulaiman yang pernah mengadu nasib di klub dan timnas Jepang, kini mendekam di penjara karena…
Perwakilan Fraksi Partai Demokrat ini menyayangkan mengapa pemerintah mendatangkan pemain sepak bola asal luar negeri, padahal banyak atlet sepak bola berprestasi di Indonesia.
“Kami bukan atlet miskin yang bilang kami miskin, kami punya banyak atlet. Mengapa kita harus mendapatkannya dari luar?” katanya.
Baca juga:
Anita Jacoba ditegur partainya karena mengkritik naturalisasi timnas Indonesia yang membawa nama Prabowo…
Rupanya, ini bukan kali pertama Anita menarik perhatian. Sebelumnya beredar di internet karena mengkritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem.
Anita Jakoba Gah, dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim, serta pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan penyesalannya. Anita mengungkapkan kekesalannya karena masukan yang sering disampaikan DPR tidak didengarkan dengan baik.
Sebelumnya diketahui ada kekurangan anggaran sebesar Rp 15 triliun di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Hal ini menjadi permasalahan yang sangat serius karena kekurangan anggaran berdampak besar terhadap program pendidikan dan kebudayaan yang direncanakan.
Pemerintah, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, masih mencari solusi atas permasalahan ini.
“Kita semua tahu ada defisit anggaran sebesar 15 triliun rupiah, tapi menurut saya mari kita koreksi diri kenapa bisa terjadi. Jujur saja pada diri sendiri. Begitu banyak uang yang diberikan untuk tahun 2024 sudah dibelanjakan dengan baik atau Tidak. “Jangan sedih kalau dapat yang kurang, tapi kalau diberi banyak, tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Anita pada Rabu, 5 Juni 2024 seperti dilansir dari channel YouTube TVR Parlament.
Anita juga berbicara tentang banyaknya tantangan implementasi anggaran dan peruntukan anggaran APBN di bidang pendidikan di Indonesia. Anita kemudian menjelaskan beberapa contoh kasus yang muncul dari permasalahan tersebut.
“Sampai saat ini Pak Menteri, saya sudah berkali-kali menyampaikan bahwa masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan anggaran dan penugasan anggaran APBN ke daerah. Hingga saat ini SK (surat keterangan) belum diberikan kepada P3 yang lulus. Banyak guru di daerah terpencil yang masih belum menerima tunjangan. “Gedung sekolah banyak yang terbengkalai, padahal anggarannya dari tahun 2021,” kata Anita kepada Nadiem Makarim.
Halaman selanjutnya
Anita Jakoba Gah, dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim, serta pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan penyesalannya. Anita mengungkapkan kekesalannya karena masukan yang sering disampaikan DPR tidak didengarkan dengan baik.