Poltrekking, Parameter Politik Indonesia dan Voxpol Tinggalkan Persepi Jelang Pilkada, Apa Jadinya?

Jakarta, VIVA- Tiga lembaga survei terkemuka, Poltracking Indonesia, Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Voxpol Research and Consulting Center, mengumumkan mundur dari Persatuan Riset Opini Publik Indonesia (Persepi).

Baca juga:

Soal otonomi daerah akan diangkat pada debat kedua antara Wakil Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bali.

Mundurnya ketiga lembaga survei terpercaya ini menimbulkan pertanyaan mengenai memanasnya dinamika internal Persepi, terutama jelang Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024.

Poltrekking Indonesia sebelumnya menyatakan akan mencabut keanggotaan Persepi setelah mendapat izin mempublikasikan hasil survei tanpa persetujuan dan verifikasi data oleh dewan etik Persepi.

Baca juga:

VIVA Group menggandeng 4 lembaga riset yang siap memberikan perkiraan cepat pilkada sekaligus

Sanksi tersebut terkait dengan hasil survei Poltracking Indonesia terhadap Pilkada Jakarta 2024 yang menyebutkan perolehan suara pasangan Ridwon Komil-Suswono mencapai 51,6 persen.

Poltrekking diperhatikan dewan etik dalam tata cara pelaksanaan penelitian karena berbeda hasil dengan LSI meski dalam periode yang sama.

Baca juga:

Qasri mengatakan, Prabowo tidak membahas pilkada secara khusus untuk kepala daerah

Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Persepi memperlakukan Poltracking Indonesia secara tidak adil dan tidak adil sebagai anggota organisasinya.

“Kami merasa diperlakukan tidak adil. Mulai hari ini kami memutuskan keluar dari keanggotaan Persepi. Kami berhenti bukan karena melanggar etika,” kata Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, pada tahun 2014 lalu, Poltreking diundang ke Persepi karena kontribusi integritasnya. Namun pada 2024 – 10 tahun mendatang, Poltreking juga akan hengkang dari Persepi karena pertaruhan integritas.

“Sudah 10 tahun Poltrekking bergabung dengan Persepi. Selama ini kami sangat sabar menghadapi dinamika internal organisasi,” ujarnya.

Itu sama dengan tiga uang. Partai Politik Indonesia (PPI) pun memutuskan mundur dari keanggotaan Persepi berdasarkan surat pengunduran diri tertanggal 6 November.

Ketua Pengurus PPI Adi Praitno membenarkan lembaganya sukarela keluar dari keanggotaan Persepi.

Dalam suratnya, PPI menuliskan alasan keluarnya Persepi adalah untuk menata kembali struktur kepengurusan sesuai parameter politik Indonesia dan mengevaluasi arah kebijakan dalam negerinya ke depan.

“Iya Pak. Beliau keluar karena alasan institusional,” kata Adi Praytno saat dikonfirmasi.

Adi menegaskan, keluarnya PPI dari Persepi tidak ada kaitannya dengan hasil survei Pilkada Jakarta 2024 yang diterbitkan PPI, serupa dengan yang diterbitkan Poltracking Indonesia.

Diketahui, Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis hasil survei calon gubernur pada Pilgub Jakarta 2024 yang menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) unggul 47,8 persen, disusul Pramono. Anun-Rano Karno 38 persen serta Dharma Pongrekun dan Kun Vardana 4,3 persen.

Alasan kami sepenuhnya internal organisasi. Tidak ada masalah terkait survei Jakarta, ujarnya.

Di saat yang sama, lembaga penelitian dan konsultasi pusat Voxpol juga mengumumkan pengunduran dirinya dari Persepi. Surat pengunduran diri Voxpol bocor ke media dan kemudian dikonfirmasi oleh Direktur Eksekutif Pusat Penelitian dan Konsultasi Voxpol Pangi Sjarvi Chaniago.

Pangi membenarkan pihaknya sudah mengajukan pengunduran dirinya dari keanggotaan Persepi.

“Melalui surat ini, kami Voxpol Research and Consulting mengumumkan pengunduran diri dari keanggotaan Persepi,” bunyi surat tersebut.

Voxpol tidak mencantumkan alasan khusus dalam surat pengunduran dirinya dari lembaga yang membawahi lembaga penelitian dan pengembangan Indonesia tersebut.

Saiful Moujani, anggota Dewan Etik Persepi, membenarkan keluarnya Voxpol dan PPI dari keanggotaan Persepi. “Benar, saya menerimanya,” katanya

Dewan Etik Persepi memberikan sanksi kepada Poltrecking Indonesia yaitu tidak diperbolehkan mempublikasikan hasil survei tanpa persetujuan dan verifikasi data oleh Dewan Etik Persepi.

Sanksi tersebut dijatuhkan setelah pemeriksaan Persepi selesai dilakukan oleh Lembaga Penelitian Indonesia dan Poltrekking Indonesia.

“Dewan Etik telah memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia, sehingga di kemudian hari tidak diperbolehkan mempublikasikan hasil survei tanpa mendapat persetujuan dan verifikasi data oleh Dewan Etik. Kecuali jika Poltracking Indonesia tidak lagi menjadi anggota Persepi,” demikian siaran pers Persepi.

Riset LSI menunjukkan pilihan Pramono Anung-Rano Karno menjadi yang tertinggi di Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan 41,6 persen. Ridvon Kamil-Suswono di peringkat kedua dengan 37,4 persen dan Dharma-Kun paling mematikan dengan 6,6 persen.

Survei LSI dilakukan pada 10-17 Oktober 2024 terhadap total 1.200 responden dengan menggunakan metode multi level dengan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sementara Poltrekking Indonesia menyatakan perolehan suara Ridwon Komil-Suswono mencapai 51,6 persen.

RK-Suswono unggul dari pasangan calon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno di urutan kedua dengan 36,4%. Kemudian di peringkat ketiga ada pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dengan perolehan suara 3,9 persen.

Survei Poltracking dilakukan pada 10-16 Oktober 2024 terhadap 2.000 responden warga DKI yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.

Survei menggunakan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sekitar 2,2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Halaman selanjutnya

“Sudah 10 tahun Poltrekking bergabung dengan Persepi. Selama ini kami sangat sabar menghadapi dinamika internal organisasi,” ujarnya.



Sumber