Kamis, 7 November 2024 – 21:56 WIB
Tanggerang, VIVA – Debat pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Banten pada Pilkada Serentak 2024 akan dilaksanakan pada Kamis, 7 November 2024.
Baca juga:
Airin janjikan Wifi gratis untuk warga Banten
Dalam debat tersebut, masing-masing paslon nomor urut 1 yakni Irene Rachmi Diani dan Ade Sumardi serta paslon nomor urut 2 yakni Andra Soni dan Dimitia Natakusuma memaparkan solusi yang nantinya akan mereka terapkan saat terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur. dari Banten. . mengurangi inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi di Provinsi Banten mengalami peningkatan selama dua tahun berturut-turut, yakni tahun 2023 dan 2024. Pada Agustus 2024, inflasi di Banten tertinggi di Pulau Jawa. Padahal, pada Februari 2023, laju inflasi di Banten mencapai 5,12 persen.
Baca juga:
Persepi Rusuh, Guru Besar UPI Pertanyakan Independensi Dewan Etik
Nah, pada subtema kesejahteraan dan daya saing daerah, pasangan calon diminta menjelaskan upaya dan kebijakan dalam menekan dan mengendalikan inflasi di Banten.
Calon Gubernur Banten Nomor Urut 2 Andra Soni mengatakan, penyebab inflasi adalah kurangnya barang-barang tertentu, bahkan di Banten, biaya angkutan umum pada rute tertentu menyebabkan inflasi meningkat.
Baca juga:
Debat Gubernur Sumut berantakan, Edi Rahmayadi mengaku terkena botol
“Masalahnya di Banten kita belum bisa mengoptimalkan potensi yang ada, sehingga kita lebih fokus pada industrialisasi dan fokus pada potensi kebutuhan pangan seperti cabai yang juga menjadi salah satu penyebab inflasi, rokok juga. Oleh karena itu, sistem perdagangan dan jasa pertanian “Kita berkontribusi dalam pembangunan Banten”, ujarnya.
Dengan demikian, operasi pasar dilakukan jika terjadi kekurangan pada sebagian bahan pokok, dan untuk daya beli masyarakat, khususnya kelompok rentan, diarahkan pada jaminan sosial.
“Operasi pasar berkala kami lakukan untuk menjaga stabilitas harga, karena tidak semua bahan pokok bisa dipenuhi oleh pemerintah provinsi dan ini terkait dengan mekanisme pasar supply dan demand ketika suatu barang tertentu naik. masyarakat miskin dibantu dan “Harus adil, kita tidak bisa memilih. Keadilan dan pemerataan adalah kunci menjaga stabilitas harga,” ujarnya.
Sementara itu, calon Gubernur Banten nomor urut 1, Irene Rachmi Diani menanggapinya dengan menilai inflasi ibarat tekanan darah yang harus dipastikan tidak naik atau turun.
“Inflasi itu ibarat tekanan darah, tidak bisa tinggi atau rendah, jadi tugasnya dipantau TPID, dievaluasi tiga bulan sekali atau sesuai kebutuhan. Tugas Gubernur pastikan ada monitoring, evaluasi, dan operasi pasar. Koordinasi dan ada koordinasi, komunikasi,” katanya.
Halaman selanjutnya
“Operasi pasar berkala kami lakukan untuk menjaga stabilitas harga karena tidak semua bahan pokok bisa disediakan oleh pemerintah daerah, dan ini terkait dengan mekanisme pasar supply dan demand ketika suatu barang tertentu naik. masyarakat miskin dibantu dan “Harus adil, kita tidak bisa memilih. Keadilan dan pemerataan adalah kunci menjaga stabilitas harga,” ujarnya.