Kamis, 7 November 2024 – 23:48 WIB
Tanggerang, VIVA – Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia, angka stunting di Provinsi Banten mengalami peningkatan, dari 21 persen menjadi 24 persen pada tahun 2023.
Baca juga:
Calon Gubernur Banten Andra Soni janjikan sekolah gratis, Irene: Pokoknya jangan sekolah
Informasi tersebut juga menjadi pertanyaan dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur Banten pada Pilkada 2024, dimana kedua pasangan calon menjelaskan program penghapusan stunting di Banten setelah menerima pertanyaan dari peserta.
Calon Wakil Gubernur Banten Nomor Urut 1 Ade Sumardi mengibaratkan penanganan kasus stunting seperti banjir. Yakni pengolahannya harus dari atas ke bawah agar kasus di Banten terus berlanjut atau bahkan hilang.
Baca juga:
Kepada masyarakat, Kawagub Kepulauan Riau Nyanyan Harris mensosialisasikan programnya yang berpihak kepada masyarakat
“Sebelum menikah, remaja diberi obat penambah darah, guru wajib meminumnya di sekolah, dan orang tua juga wajib meminumnya.
Selain itu, Ade juga tidak menganjurkan pernikahan anak karena berisiko melahirkan anak stunting. Selain itu, ia juga memastikan calon pengantin yang menderita penyakit kronis menunda pernikahan atau kehamilan.
Baca juga:
Inflasi terus meningkat di Banten, dua calon gubernur Banten sepakat melakukan operasi pasar
Ia mengatakan: “Tunda kehamilan sampai penyakitnya sembuh, karena jika anak tidak dicegah maka akan berisiko mengalami stunting.”
Sedangkan di hilir, Ade akan mendata anak-anak berisiko stunting dan yang sudah masuk kategori stunting. Ke depan, hubungan keduanya akan berbeda, artinya anak berisiko stunting harus dipastikan mendapat nutrisi yang cukup dan pola asuh yang baik.
Sedangkan anak yang sudah stunting diberikan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
“Karena risiko penyakit kronis, pengobatannya sulit dengan merekrut petugas posyandu dan PKK, membeli alat ukur dan timbangan, tidak menggunakan timbangan di pasar karena keakuratannya tidak tepat,” ujarnya.
Sementara itu, calon wakil gubernur nomor urut 1 Dimyati Natakusumah mengatakan dirinya bersama Andra Soni memiliki program pengendalian stunting bersama kota atau kabupaten di Banten. Pasalnya, stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah provinsi.
“Justru harusnya diserang, dan yang dilakukan Pak Prabowo dengan makan gratis adalah upaya memperbaiki pangan dan menyiapkan air bersih, karena permasalahan air yang ada perlu dikendalikan dengan baik,” ujarnya.
Dimyati juga memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, khususnya sejak hari pertama kelahiran hingga hari ke 1000 kelahiran.
“Sangat perlu diberikan vaksinasi, makanan bergizi, susu, dan lain-lain. Perawatan ini sangat penting ketika hari berikutnya adalah masa emas,” jelasnya.
Halaman selanjutnya
Sedangkan anak yang sudah stunting diberikan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan gizinya.