Jumat, 8 November 2024 – 19:57 WIB
VIVA – Pengelola Kearsipan BPJS Kesehatan berhasil mendapat predikat AA atau “Khusus” dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Akreditasi ini diberikan langsung oleh Plt. Kepala ANRI Imam Gunarto kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufran Mukti di Makassar, Jumat (08/11). Hasil penilaian tim penilaian akreditasi ANRI bagian kearsipan BPJS kesehatan I memperoleh nilai 95,25 untuk 6 tahun ke depan.
Baca juga:
Agus Salim Minta Perhatian Lebih dari Prativi Noviyanti: Masih Tahu Rumah Agus
Akreditasi Departemen Kearsipan merupakan suatu proses yang menjamin kompetensi dan profesionalisme pengelolaan kearsipan sesuai dengan standar kearsipan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan di BPJS Kesehatan, dipandang perlu dilakukan penilaian kesesuaian antara peraturan yang mengatur tentang Kearsipan dengan pelaksanaannya.
“BPJS Kesehatan selalu berupaya menciptakan lingkungan organisasi dan pengelolaan yang baik, salah satunya dengan penerapan kebijakan kearsipan yang memenuhi standar. Selain itu, BPJS Kesehatan juga menciptakan pengelolaan kearsipan yang dinamis terhadap pemanfaatan dan pemeliharaan arsip serta pengelolaan arsip. pemanfaatan teknologi informasi sebagai bentuk penguatan ekosistem digital Program JKN sudah dimulai,” kata Ghufron.
Baca juga:
BPJS Kesehatan kembali meraih penghargaan dalam Stellar Workplace Awards
Ghufron mengatakan salah satu upayanya adalah dengan menerapkan prinsip tata kelola yang baik melalui pengelolaan arsip sesuai peraturan perundang-undangan. Ghufron mengatakan dengan memanfaatkan kearsipan dan melaksanakannya sesuai kebijakan, dapat berkontribusi terhadap terselenggaranya kearsipan instansi pemerintah secara komprehensif dan terintegrasi.
Pada kesempatan ini, Plt. Ketua ANRI Imam Gunarto mengatakan pengelolaan arsip yang baik merupakan bukti aktivitas kelembagaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pengelolaan arsip yang baik, Imam berharap dapat menunjang pelayanan Program JKN yang berkualitas.
Baca juga:
Menteri Hanif terang-terangan menyampaikan pendapatnya bahwa banyak laboratorium lingkungan hidup di Indonesia yang masih belum terintegrasi.
“Pada tahun 2021, ANRI telah menetapkan kinerja rekam jejak BPJS Kesehatan dengan skor 85. Skor ini memang sangat komprehensif karena diikuti oleh seluruh unit kerja. Saat ini sudah masuk dalam penilaian akreditasi dan mendapat nilai tertinggi. skor. “Kami kami anggap sangat mungkin, karena akreditasi adalah hal yang obyektif,” kata Imam.
Tahap akreditasi ini diawali dengan tahap pra-akreditasi yaitu penilaian mandiri pada tahun 2023, kemudian dilanjutkan dengan tahap verifikasi dan evaluasi pada beberapa aspek. Penatausahaan kearsipan yang meliputi kebijakan, pengembangan arsip, pengelolaan arsip, sumber daya arsip yang meliputi sumber daya manusia dan prasarana Divisi Kearsipan BPJS Kesehatan I.
“Nilai akreditasi yang tinggi ini kami harapkan dapat mempengaruhi kinerja BPJS Kesehatan dan berkontribusi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Saya juga mengucapkan selamat kepada tim Departemen Kearsipan BPJS Kesehatan atas pencapaian ini,” tambah Imam.
Dukung HKN ke-60, BPJS Kesehatan dorong kolaborasi menuju Indonesia sehat
BPJS Kesehatan terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemeliharaan kesehatan, salah satunya melalui pemanfaatan inovasi digital melalui aplikasi mobile JKN.
VIVA.co.id
8 November 2024