Sabtu, 9 November 2024 – 12:41 WIB
Lumajang, VIVA Pada Sabtu, 9 November 2024 pagi, Gunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi dengan membawa abu vulkanik pada ketinggian 700 meter dari puncak atau 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca juga:
KPU akan berkoordinasi dengan pemerintah mengenai rencana hari libur nasional pada pilkada pada 27 November 2024
Ghufron Alvi, petugas pos pengamatan Gunung Semeru, dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu, 9 November 2024, pukul 08:15 WIB, Gunung Semeru meletus. Ketinggian kolom ledakan terpantau sekitar 700 meter dari puncak. Lumajang.
Ia mengatakan, kolom abu berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas tebal teramati ke arah barat daya. Ledakan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 119 detik.
Baca juga:
Badai Gunung Marapi semakin meningkat, asap kawah membubung hingga 250 meter
Sebelumnya, gunung tersebut meletus pada pukul 06.33 WIB, namun letusannya tidak terlihat karena tertutup kabut. Ledakan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 106 detik.
Baca juga:
Penduduk Gunung Levotobi melemparkan lahar dari lampu yang menyala pada Sabtu pagi
Berdasarkan pantauan seismik pada Jumat 8 November 2024, aktivitas Gunung Semeru didominasi gempa eksplosif sebanyak 85 kali dengan amplitudo 11-23 mm, gempa guguran sebanyak tiga kali, gempa kuat sebanyak 11 kali, dan gempa tektonik jauh sebanyak dua kali.
Gunung Semeru masih waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan serangkaian rekomendasi, di antaranya masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di wilayah tenggara Besuk Cobokan hingga delapan kilometer dari puncak (pusat letusan).
Masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berisiko meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak. .
Masyarakat juga tidak diperbolehkan beroperasi dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya longsor (volatile), ujarnya. (tengah)
Halaman berikutnya
Masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berisiko meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak. .