Sabtu, 9 November 2024 – 12:57 WIB
Bekasi, Viva – Sepeda motor listrik kini sudah menjadi bagian dari transportasi masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota seperti Jakarta dan Bekas. Mobil ini tidak menghasilkan emisi dan dikatakan lebih irit dibandingkan model konvensional.
Baca juga:
Aismoli meminta pemerintah mensubsidi sepeda motor listrik yang tahan lama
Selain untuk keperluan pribadi, sepeda motor listrik juga kerap dipilih oleh para pekerja manual, termasuk mereka yang berprofesi sebagai ojek atau pengemudi sepeda motor.
Sayangnya, status mereka sebagai pegawai tetap membuat sulit mendapatkan kredit mobil. Untuk mengatasi hal tersebut, Smoot sebagai salah satu penyedia mobil bebas sampah menawarkan program khusus.
Baca juga:
United E-Motor meluncurkan sepeda motor listrik baru, itulah harganya
“Kami punya dua model, semuanya untuk ojol. Namanya Zuzu, dia punya Sultan. Zuzunya agak kecil, Sultannya lebih panjang, CEO PT Swap Energi Indonesia Irwan Tjahaja dikutip VIVA Otomotif di Bekasi, Sabtu 9 November 2024.
Baca juga:
Honda memiliki 4 sepeda motor listrik yang melirik potensi hybrid
Irwan mengatakan, bagi tukang ojek yang menginginkan sepeda motor listrik Smoot bisa membayar sebanyak 400 unit dengan nominal biaya sekitar Rp50 per hari.
“Kami tidak hanya menawarkan suku cadang tetapi juga layanan purna jual seperti penggantian ban dan kampas rem. “Ada juga asuransi dan pemeriksaan sistem kelistrikan gratis,” ujarnya.
Soal aki, Irwan menjelaskan, pihaknya menerapkan sistem sewa berbasis jarak tempuh dengan harga yang diklaim lebih murah dibandingkan membeli bensin.
Misalnya saja rata-rata jarak tempuh 100 kilometer, kalau sepeda motor bensin harganya Rp 50 ribu, kalau pakai sepeda motor listrik harganya Rp 25 ribu, jelasnya.
Alasannya masih enggan menjual sepeda motor listrik bekas
Meski baru dimulai, minat terhadap sepeda motor listrik semakin meningkat. Namun perkembangan tersebut belum sepenuhnya terasa di pasar sepeda motor bekas.
VIVA.co.id
8 November 2024