Selasa, 12 November 2024 – 22:58 WIB
Jakarta – Anggota DPR dari Fraksi Golkar Nurdin Khalid menceritakan pengalaman kerjanya di lembaga penelitian Poltreking Indonesia. Pengakuan Noordin sangat terasa saat mencalonkan diri pada Pilgub Sulsel 2018.
Baca juga:
Kajian LSI Denny JA: Selektifitas Khofifa-Emil Capai 67%, Lebih Baik Dibanding Risma-Hans dan Luluk-Lukmon
Menurutnya, Poltracking Indonesia konsisten mengedepankan kejujuran dan objektivitas dalam pengolahan data. Baginya, Poltrekking jujur dalam memberikan informasi.
Nurdin juga sudah lama mengenal pendiri dan CEO Poltracking Indonesia Hanta Yuda.
Baca juga:
Anggota DPR: Survei Poltracking Tunjukkan Objektivitas Data
“Saya ngobrol dengan Hanta Yuda, saya merasa dia tidak membantu saya, itu bukan atas perintah, bukan atas perintah,” kata Nurdin, Selasa, 12 November 2024.
Baca juga:
Independensi dan objektivitas Dewan Kehormatan Persepi dinilai bermasalah
Ia mengatakan Poltracking Indonesia telah lama dikenal sebagai lembaga pemungutan suara yang menjunjung tinggi etika dan profesionalisme. Pernyataan Nurdin menegaskan reputasi Poltracking sebagai penyedia data survei yang akurat dan terpercaya.
Nurdin memaparkan pengalamannya selama bekerja di Poltreking. Dia mengatakan, Dirut Poltrekking Indonesia Hanta Yuda lebih memilih memberikan informasi yang “tald” secara objektif.
Representasi data yang “pahit” digantikan oleh data yang “manis” namun tidak sesuai dengan kenyataan.
“Pak Nurdin ikut Pilgub, kalau saya baik tim akan bekerja seperti itu, lalu kenapa kalah? Lebih baik saya mau membantu, lebih baik pahit agar kerja kerasnya selesai. Asyiknya, dia punya objektivitas yang tinggi,- kata Nurdin menirukan ucapan Hanta Yuda.
Noordin mengatakan objektivitas yang ditunjukkan Poltreking penting dalam proses pengambilan keputusan politik. Ia mengatakan data yang akurat, meski terkadang tidak nyaman, sebenarnya membantu tim kampanye berbuat lebih banyak dan menjadi lebih efektif.
Pengakuan Noordin juga membuka mata masyarakat akan pentingnya lembaga pemungutan suara yang jujur dalam demokrasi. Poltrekking dengan jelas menolak perintah dan campur tangan dalam pendekatannya. Hal ini menunjukkan pentingnya peran lembaga penelitian dalam memberikan gambaran nyata mengenai prioritas masyarakat.
Halaman berikutnya
Representasi data yang “pahit” digantikan oleh data yang “manis” namun tidak sesuai dengan kenyataan.