Selasa, 26 November 2024 – 14:05 WIB
VIVA – Pada Selasa, 26 November 2024, terdengar ledakan keras dari dalam pangkalan milik militer Amerika Serikat (AS) di kawasan al-Shaddadi, selatan kota al-Hasaka, Suriah.
Baca juga:
Kisah Ksatria Buaya Putih TNI Kostrad Membawa Dua Mayat Tergeletak di Tengah Jalan Berjam-jam
Menurut laporan yang dipublikasikan VIVA militer dari Kantor berita MehrInfrastruktur serangan rudal yang dibangun secara ilegal oleh Angkatan Bersenjata AS.
Namun serangan rudal tersebut sama sekali tidak berdampak pada pasukan AS. Sebab, akibat penyerangan ini tidak ada kerusakan maupun korban jiwa.
Baca juga:
Inilah sosok yang paling ditakuti dan dihormati di kalangan militer Indonesia, yang dijuluki Pak Kopassus.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Baca juga:
Hizbullah menembakkan 250 roket ke Israel, melukai beberapa orang
Namun Amerika yakin Gerakan Perlawanan Islam Irak berada di balik serangan ini. Kelompok teror Syiah yang didukung Iran telah sering melakukan serangan terhadap sasaran yang terkait dengan Israel sejak awal Oktober 2023.
Tak terkecuali Amerika, sejumlah sarana dan prasarana pasukan Joe Biden menjadi sasaran kelompok ini. Baik di Irak maupun Suriah.
Aksi IRI ini diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina, Jalur Gaza, korban genosida militer Israel.
Invasi tentara Zionis ke Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2024, sejauh ini telah menewaskan lebih dari 44.000 warga sipil dan melukai lebih dari 104.000 orang.
Dan yang paling penting adalah langkah IRI yang menyerang fasilitas dan infrastruktur militer Amerika, yang diyakini bertanggung jawab mendukung agresi rezim Benjamin Netanyahu di Gaza.
Halaman berikutnya
Aksi IRI ini diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina di Jalur Gaza, korban genosida militer Israel.