Rabu, 13 November 2024 – 08:39 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua RHM Edhi Basko Yudhoyono, sapaan akrab Ibas, mengajak mahasiswa sebagai generasi muda yang harus mencari solusi bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa. Salah satunya berkontribusi aktif dalam pengurangan pengangguran dan kemiskinan, serta peningkatan pendapatan melalui pencapaian tujuan.
Baca juga:
Debat Pilkada Medan, Hidayatullah menyebut masih ada 187.000 warga miskin
Hal itu diungkapkan Ibas saat menjadi pembicara pada acara magang kampus merdeka di Rumah Rakyat DPR RI dengan topik “Politik Artistik Anak Muda. Masalah? Fiksi, Cerita dan Solusi”.
“Negeri kita ini boleh dibilang belum bagus, tapi kalau kita mendunia, kalau kita keluar dari Indonesia, kita harus bilang bahwa Indonesia terus membaik, Indonesia terus berbenah, dan hidup semakin maju terus, adalah lebih sejahtera,” kata Ibas dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2024.
Baca juga:
Pendekatan jangka pendek dan jangka panjang Irene-Ade dalam pengentasan kemiskinan di Banten
Ketua FPD DPR RI memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengejar cita-cita sesuai passionnya. Ia juga membuka ruang bagi mahasiswa yang ingin terjun ke dunia politik untuk belajar di DPR RI.
“Mahasiswa muda punya ekspektasi, mau jadi apa setelah lulus? Ada yang mau jadi dokter? Ada Ada yang mau jadi TNI/POLRI? Ada Ada yang mau jadi pengusaha? Ya, – kata Ibas.
Baca juga:
Dua wakil gubernur telah mengungkap strategi pengentasan kemiskinan ekstrem di Banten
“Ada yang mau jadi politikus? Boleh saja datang ke PRB ini. Ini tempatnya politisi. Kalau mau berbisnis bukan tempatnya. Kalau mau jadi perawat, bidan, atau dokter, ini bukan tempatnya. Tapi kalau kita mau jadi politikus, jadi anggota Republik Rakyat Demokratik Moldova, jadi anggota DPD Republik Moldova, datanglah ke Senayan. – dia menambahkan.
Ibas berharap kontribusi mahasiswa di berbagai bidang pekerjaan dapat menjadi solusi dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Ia berharap mahasiswa tidak hanya mengandalkan sektor formal atau informal untuk mencari pekerjaan. Berbekal ilmu dan keterampilan yang telah dimiliki, Ibas berharap mahasiswa juga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Karena kakak-kakak yang pintar, hebat, dan hebat ini juga pasti akan mendapat pekerjaan kan? Nanti kalau sudah lulus kalian semua tentunya saya harap, karena kalian pintar, punya ilmu, dan punya keterampilan. Kalau kita tidak punya lapangan kerja langsung di sektor formal atau informal, coba pikirkan bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Ibas.
“Karena harus menjadi solusi bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa,” imbuhnya.
Selain masalah pengangguran, kemiskinan juga menjadi salah satu permasalahan yang masih dihadapi Indonesia. “Di banyak tempat, di sejumlah daerah, tidak hanya di tanah air kita, masih terdapat kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Ibas berkata: “Perbedaannya masih ada.
Ibas sebagai wakil rakyat terus memperjuangkan penurunan angka kemiskinan dari hari ke hari. Ia juga mengajak mahasiswa sebagai generasi penerus untuk terus berjuang mengentaskan kemiskinan di seluruh Indonesia.
“Selain pengangguran dan kemiskinan, kita juga berbicara tentang pendapatan. Kalau kita tidak menganggur, kalau kita miskin, berarti kita ingin menambah penghasilan. Itu benar, bukan? Apa yang harus kita lakukan? “Tentunya kita perlu mendapatkan penghasilan yang layak agar apa yang kita lakukan benar-benar mengarah pada kehidupan yang baik,” kata Ibas.
Halaman berikutnya
“Karena kakak-kakak yang cerdas, hebat, dan hebat ini juga pasti akan mendapat pekerjaan kan? Nanti kalau sudah lulus kalian semua tentunya saya harap, karena kalian pintar, punya ilmu, dan punya keterampilan. Kalau kita tidak punya lapangan kerja langsung di sektor formal atau informal, coba pikirkan bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Ibas.