Rabu, 13 November 2024 – 14:35 WIB
Jakarta – Imam Besar Masjid Al-Munawwar Ternat KH Osman Muhammad mengecam keras pendukung calon Gubernur Maluku Utara Shirley Tjoanda. Pasalnya Shirley mirip dengan Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
Baca juga:
Kampanye besar RK-Suswono mengundang 20 ribu orang, integrasi semua dukungan KIM
Menurutnya, tidak pantas menyamakan Shirley dengan istri Nabi Muhammad SAW.
“Karena berdasarkan informasi dari beberapa hadits, Siti Khadijah memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan wanita manapun di dunia. Siti Khadijah yang merupakan sosok yang disegani di dunia Islam dibandingkan dengan Shirley Tjoanda, MAI harus mengambil tindakan tegas,” Usman Muhammad ungkapnya dalam keterangannya sendiri, Rabu 13 November 2024.
Baca juga:
Kajian LSI Denny JA: Selektifitas Khofifa-Emil Capai 67%, Lebih Baik Dibanding Risma-Hans dan Luluk-Lukmon
“Siti Khadijah telah dijanjikan tempat tinggal surga oleh Allah. Sedangkan Shirley? Siti Khadijah adalah wanita terbaik di dunia dan akhirat. Sedangkan Shirley? Lalu tidak ada wanita yang mampu menandingi Siti Khadijah binti Khuwaylid. Apalagi hanya Shirley,” katanya.
Baca juga:
Gunung Ibu di Halmahera Barat meletus sebanyak 5 kali dan memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggian 1 km.
Osman juga menyoroti tindakan pendukung tim sukses Benny Laos yang merupakan suami Shirley. Para pendukungnya diduga menggunakan nama tokoh agama tanpa izin. Sejumlah nama besar seperti KH Rusli Amin dan KH Saleh Sakola ditarik ke acara tersebut tanpa konfirmasi dari calon gubernur yang diusung partainya, Shirley Tjoanda.
“Mereka menghapus nama saya tanpa persetujuan mereka. Kepentingan politik mereka besar, makanya saya batalkan,” kata Usman.
Lain halnya dengan Calon Gubernur Malut, Sultan Hussein Alting Sja yang mengingatkan masyarakat untuk tidak memprovokasi dan menjaga keharmonisan antar keberagaman. Sultan menegaskan bahwa “Torang Samua Basudara”.
Sultan juga menyebutkan bahwa Maluku Utara merupakan rumah bagi berbagai agama dan kepercayaan. Dalam ruang hidup bersama ini, penting untuk menjaga rasa hormat dan martabat semua kelompok.
Sultan mengatakan: “Maluku Utara bukan milik satu kelompok saja, tapi milik semua orang. Kita harus belajar hidup bersama, saling menghormati dan menjadikan keberagaman ini sebagai aset, bukan ancaman.”
Sultan juga mengatakan, isu sensitif ini berpotensi menimbulkan konflik yang merugikan semua pihak. Dengan pengalamannya menjadi juru damai dalam konflik besar di Maluku Utara, Sultan menegaskan agar kerusuhan seperti yang terjadi di Tobelo, Morotai, Jailolo tidak boleh terulang kembali.
“Memulihkan konsensus itu sulit dan membutuhkan banyak waktu. “Kita tidak boleh mengorbankan persaudaraan yang kita sayangi hanya demi provokasi atau kepentingan sesaat,” kata Sultan.
Kemudian, ia juga menyinggung pentingnya menjaga jarak antara agama dan politik. Sultan mengingatkan, mencampurkan keduanya hanya akan menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
“Agama itu suci, jangan dikotori dengan kepentingan politik. Sultan berkata: “Sebagai masyarakat terhormat, kita harus bisa memutuskan apakah itu masalah agama atau masalah politik.”
Di sisi lain, Sultan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh agama yang telah memberikan pencerahan terhadap isu-isu sensitif di masyarakat.
Sebelumnya, unggahan viral di grup media sosial Facebook Suara Varga Ternate yang diberi nama Bernato Leandro menghebohkan umat Islam di Maluku Utara. Dalam postingannya, ia menceritakan calon gubernur Malut Shirley Tjoanda mirip dengan istri Nabi Muhammad Siti Khadijah.
“Shirley adalah seorang janda, seorang janda adalah orang suci. “Jadi tadi malam ibu-ibu bilang kalau ibu Shirley itu seperti Khadijah, istri nabi, Khadijah, Maluku Utara,” bunyi postingan tersebut.
Ulama dan aktivis di Maluku Utara mengecam hal tersebut. Habib Abdurrahman Asaaf mengatakan Shirley tidak pantas disamakan dengan istri nabi. Ia mengingatkan, narasi tersebut bisa berujung pada tuduhan penistaan agama.
Penobatan Shirley Tjondoa yang disebut-sebut mirip istri Nabi Muhammad SAW sangat tidak pantas. Hal ini juga dapat menimbulkan penistaan dan penghinaan agama, apalagi Khadijah yang notabene istri Nabi Muhammad SAW. ,” kata Habib Abdurrahman Asaagaf dalam keterangannya, Selasa 12 November 2024.
Halaman berikutnya
Lain halnya dengan Calon Gubernur Malut, Sultan Hussein Alting Sja yang mengingatkan masyarakat untuk tidak memprovokasi dan menjaga keharmonisan antar keberagaman. Sultan menegaskan bahwa “Torang Samua Basudara”.