Seorang lelaki tua yang gantung diri meninggalkan surat wasiat kepada majikannya, yang isinya akan membuatmu sakit: badannya sakit

Selasa, 26 November 2024 – 15:34 WIB

Nyonya, VIVA – Pada Minggu, 24 November 2024, seorang pria lanjut usia, MM (77), warga Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, ditemukan gantung diri.

Baca juga:

Jennifer Koppen pernah ditinggal Dali Wassink karena kecelakaan dan mencoba bunuh diri.

Sebuah kertas berisi surat wasiat yang ditulis korban sebelum mengakhiri nyawanya ditemukan di lokasi kejadian.

Dalam surat wasiatnya, korban mengeluhkan beberapa bagian tubuhnya sakit dan tidak mempunyai biaya untuk berobat.

Baca juga:

Yang paling populer adalah angka bunuh diri di Indonesia yang sangat tinggi sehingga laki-laki membakar kalori lebih cepat dibandingkan perempuan.

Dalam surat tersebut, korban berpesan kepada kedua anaknya untuk selalu berdoa. Korban meminta maaf karena memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Baca juga:

Sangat buruk! Inilah alasan mengapa banyak orang mengasosiasikan agama dengan bunuh diri

“Badanku sakit. Aku mau berobat, aku tidak punya uang. Makan pun susah. Sebaiknya kalian pulang. Fahrul, Frirsca, maafkan ayahmu. Kalau bisa, kirimkan Fateha setiap habis malam. Ayahku sayang padamu, “ Hal itu terlihat dari unggahan akun X seperti yang tertera dalam surat wasiat @MS_NOBODY_REALSelasa, 26 November 2024 Sore.

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan Iptu Kukuh Setio Utomo membenarkan MM memutuskan mengakhiri hidupnya karena sakit dan tidak mampu berobat.

Pada hari Selasa, 26 November 2024, Inspektur Kukuh mengatakan kepada media: “Putus asa karena lebah madu.”

Iptu Kukuh menginformasikan bahwa MM mencoba bunuh diri sebelum meninggal. Namun, perpindahan tersebut bisa dicegah.

“Korban mencoba bunuh diri sebanyak dua kali,” ujarnya.

Gambar tempat gantung

Gambar tempat gantung

Iptu Kukuh mengatakan, korban meminta dalam surat wasiatnya untuk tidak membawa jenazahnya ke rumah sakit. Korban meminta menceritakan kematiannya kepada anak-anaknya.

“Pihak keluarga menolak melakukan pemeriksaan visum terhadap jenazah korban, mereka menerima kematian korban,” pungkas Iptu Kukuh.

Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan hal yang sama. Jika Anda mengalami depresi hingga ingin bunuh diri, segera cari pertolongan seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa.

Halaman berikutnya

Pada hari Selasa, 26 November 2024, Inspektur Kukuh mengatakan kepada media: “Putus asa karena lebah madu.”

Kerugian negara dalam kasus Tom Lembong dipertanyakan, hakim praperadilan bilang tak perlu menunggu hasil BPC



Sumber