Kamis, 14 November 2024 – 08:51 WIB
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada perdagangan pasar Kamis 14 November 2024. Pergerakan indeks terus melemah, dimana IHSG melemah 0,18 persen ke level 7.308,67.
Baca juga:
Daya beli stabil, pasar dalam negeri siap untung jika…
Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rozanova mengungkapkan kemungkinan IHSG menguji level 7.161 sebagai support. Perkiraan tersebut menunjukkan posisi indeks ditutup di bawah zona resistance 7348 pada Rabu 13 November 2024.
Namun IHSG bisa saja melanjutkan penguatannya hingga ke 7.506 jika tidak tembus hari ini mereka mendukung minor 7.268,” kata Ivan dalam riset hariannya, dikutip Kamis 14 November 2024.
Baca juga:
Jelang rilis data inflasi AS, IHSG dibayangi pelemahan
Tentang intinya mereka mendukung IHSG berada di level 7161, 7061, dan 6958. Sedangkan area resistance berada di level 7348, 7451, dan 7506.
Baca juga:
IHSG berencana memperkuat pengaruh lobi Prabowo di AS dan China, lihat rekomendasi sumber daya yang berpotensi menguntungkan
Lebih lanjut, Fintraco Securitas menilai dampak sentimen negatif eksternal masih menghantui IHSG. Dari sisi global, pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Oktober 2024.
Pasar memperkirakan inflasi akan naik menjadi 2,20 persen. Dimana pada bulan September, inflasi produsen AS sebesar 1,80 persen.
Kenaikan tersebut mengindikasikan adanya tekanan biaya yang tinggi pada tahap produksi sehingga dapat berdampak pada kenaikan harga produk. Jerome Powell, Kepala Bank Sentral AS, dijadwalkan berbicara pada hari yang sama.
Para pelaku pasar berharap Powell akan memberikan panduan arah kebijakan moneter dalam pidatonya. Secara khusus, terdapat bocoran mengenai penurunan suku bunga yang kemungkinan akan berlanjut hingga akhir tahun 2023 setelah melihat perkembangan data inflasi konsumen dan produsen.
Lebih lanjut, perhatian pasar juga tertuju pada rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III tahun 2024 di kawasan Eropa. Pasar memperkirakan PDB akan naik menjadi 0,90% atau 0,60% yoy mulai kuartal ketiga.
Prakiraan produksi industri di benua biru menunjukkan tren sebaliknya. Data produksi industri bulan September diperkirakan turun 0,10 persen menjadi 1,1 persen setelah mencatat angka positif pada bulan Agustus. Perlambatan tersebut merupakan tanda adanya tekanan pada sektor industri yang dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi Eropa.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, pilihan terbaik Phintraco Sekuritas yang masuk dalam rekomendasi saham hari ini antara lain:
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
- PT Astra Internasional Tbk (ASII)
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Halaman selanjutnya
Kenaikan tersebut mengindikasikan adanya tekanan biaya yang tinggi pada tahap produksi sehingga dapat berdampak pada kenaikan harga produk. Jerome Powell, Kepala Bank Sentral AS, dijadwalkan berbicara pada hari yang sama.