Sabotase sedang meningkat, dan para pejabat militer NATO mendesak dunia usaha untuk bersiap menghadapinya "Skenario perang"

Selasa, 26 November 2024 – 18.40 WIB

Istanbul, VIVA – Seorang pejabat tinggi militer NATO meminta dunia usaha pada Senin, 25 November 2024, untuk mempersiapkan “skenario perang” dengan memindahkan jalur produksi ke negara asal mereka.

Baca juga:

Intelijen Ukraina membongkar ratusan rudal Korea Utara yang dikirim ke Rusia.

Laksamana Rob Bauer, ketua komite militer NATO, mengatakan jika perang pecah, Tiongkok dan Rusia dapat memutus akses ke jalur produksi di kedua negara.

“Militer mungkin memenangkan pertempuran, namun perekonomian memenangkan perang,” kata Bauer pada sebuah acara di Pusat Kebijakan Eropa di Brussels, Belgia.

Baca juga:

Peringatan Perang Ukraina, Tentara Korut Menyamar Jadi Warga Negara Rusia

VIVA Militer: Angkatan Udara Ukraina Menyerang Wilayah Kursk Rusia

Ia mencatat bahwa pencegahan konflik tidak hanya melibatkan kekuatan militer, namun juga penggunaan segala cara yang tersedia sebagai “senjata”.

Baca juga:

Ratusan tentara Korea Utara terbunuh oleh rudal Shadow Ukraina

“Kita bisa melihatnya dari meningkatnya tindakan sabotase, dan Eropa juga melihatnya dalam pasokan energinya,” tambahnya.

“Kami pikir kami memiliki perjanjian dengan (perusahaan energi Rusia) Gazprom, namun sebenarnya kami memiliki perjanjian dengan Tuan Putin,” katanya, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Hal yang sama berlaku untuk infrastruktur dan barang yang datang dari Tiongkok. Kami sudah sepakat dengan (Presiden Tiongkok) Xi (Jinping),” kata Bauer.

VIVA Militer: Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)

VIVA Militer: Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)

Ia juga memperingatkan bahwa dunia usaha di Eropa dan Amerika harus menyadari bahwa keputusan komersial yang mereka ambil akan mempengaruhi keamanan negara mereka. (semut)

Halaman berikutnya

“Kami pikir kami memiliki perjanjian dengan (perusahaan energi Rusia) Gazprom, namun sebenarnya kami memiliki perjanjian dengan Tuan Putin,” katanya, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Anehnya, Rahmad Darmawan tiba-tiba meninggalkan Barito Putera untuk menggantikannya



Sumber