Selasa, 26 November 2024 – 20.04 WIB
Jakarta, VIVA- Perusahaan yang menghadapi boikot biasanya memiliki waralaba di berbagai negara. Akibatnya, pendapatan global turun secara signifikan.
Baca juga:
Seorang anggota parlemen Lebanon mengklaim perjanjian gencatan senjata dengan Israel hampir tercapai
McDonald’s, Starbucks, KFC, serta minuman berkarbonasi Coca-Cola dan Pepsi adalah beberapa di antara beberapa perusahaan yang menjadi sasaran produk Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang bergema di seluruh dunia. Tindakan tersebut merupakan bentuk dukungan untuk menekan perekonomian yang mendukung Israel dan mendukung hak kemerdekaan Palestina.
Raksasa makanan dan minuman global McDonald’s dan Starbucks melaporkan penurunan penjualan dan keuntungan akibat boikot internasional, The Cradle melaporkan pada Selasa (26/11/2024).
Baca juga:
Kaleng Gaza-Cola membuat heboh Inggris, dengan label ‘Bebas Genosida’ yang menjadi sorotan
McDonald’s melaporkan penurunan penjualan global pada Juli 2024 untuk pertama kalinya sejak tahun 2020. Laba bersih makanan cepat saji AS turun 12 persen dari tahun ke tahun.
Baca juga:
Bisnis lokal di berbagai negara menghirup udara segar akibat boikot massal terhadap produk Israel
Bersamaan dengan McDonald’s, Starbucks juga melaporkan penurunan penjualan toko di Amerika Utara lebih dari 2 persen dan penurunan penjualan global sebesar 7 persen. Total keuntungan internasional otomatis turun 23 persen.
Situasi ini sejalan dengan gerai Starbucks di Malaysia yang dikuasai Berjaya Food. Pendapatan kuartalannya turun 48 persen.
Tak hanya itu, KFC, restoran cepat saji yang terkenal dengan ayam gorengnya, juga mengalami kerugian. Secara global, KFC juga merupakan salah satu merek yang paling terkena dampak boikot tersebut, karena harus menutup 108 dari 600 gerainya di Malaysia pada awal tahun ini.
Pada Oktober 2024, Coca-Cola melaporkan laba bersih sebesar US$1 miliar dari penjualan 1,4 miliar liter minuman berkarbonasi yang dikonsumsi di Pakistan. Jumlah tersebut setara dengan 0,7% dari total konsumsi minuman berkarbonasi di dalam negeri.
Nilai nominal tersebut jauh dari laba bersih tahun 2023. Keuntungan Coca-Cola adalah $45,8 miliar, sedangkan PepsiCo adalah $91,5 miliar.
Penurunan ini menandai pertama kalinya sejak tahun 2009 terjadi penurunan. Pasalnya, penjualan minuman berkarbonasi menurun akibat boikot massal di seluruh dunia.
Halaman berikutnya
Tak hanya itu, KFC, restoran cepat saji yang terkenal dengan ayam gorengnya, juga mengalami kerugian. Secara global, KFC juga merupakan salah satu merek yang paling terkena dampak boikot tersebut, karena harus menutup 108 dari 600 gerainya di Malaysia pada awal tahun ini.