Rabu, 27 November 2024 – 01:32 WIB
Jakarta – AKP Dadang Iskandar, Kabag Operasi Polres Solok Selatan yang diduga menembak polisi menjadi sorotan karena mendapat perlakuan khusus tanpa diberi kebebasan merokok dan diborgol.
Baca juga:
AKP Dadang Resmi Dipecat dari Polisi Setelah Polisi Tembak Polisi, Tak Ada Banding!
Perlakuan khusus ini kemudian menimbulkan pertanyaan di masyarakat, termasuk Komisi III DRC yang mempertanyakan mengapa AKP memperlakukan Dadang Iskandar seperti itu, padahal ia telah melakukan tindak pidana berat.
“Dia berjalan tanpa borgol, begitu masuk kamar malah memakai jaket, tidak memakai rompi atau baju penjara, dia tampak merokok tanpa borgol,” kata Habiburokhman, Ketua Komisi III DPR RI. .
Baca juga:
Ahmed Sahrani memperingatkan petugas polisi agar tidak membawa senjata: Senjata itu panas dan berbahaya
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Komisi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kompolnas) Irjen Pol. (Purn) Arief Wicaksono buka suara Sudiutomo yang merupakan bagian dari strategi.
“Kalau dia diberi kesempatan merokok, biarkan semuanya di luar, supaya dia bisa santai. Atau itu semacam strategi,” kata Arief dikutip Antara.
Baca juga:
6 kasus penembakan polisi di Indonesia, beberapa di antaranya menggemparkan masyarakat
Asisten Polisi Dadang Iskandar, Kanit Ops Polres Solok Selatan, yang sebelumnya menembak mati AKP Ulil Riyanto Anshari, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, akan diberhentikan secara resmi atau dilaporkan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat). sampai mati
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menduga kejadian tersebut ada kaitannya dengan penambangan liar. Menurutnya, Polres Solok Selatan melakukan penambangan liar C.
Peristiwa tersebut bermula dari ditangkapnya pelaku penambangan liar oleh Bareskrim Polres Solok Selatan. Saat pemeriksaan berlangsung di Ruang Reskrim Polres Solok Selatan, petugas mendengar suara tembakan di luar.
“Sebelum kejadian, salah seorang anggota polisi mempunyai hubungan hukum dengan penggalian liar, penggalian tipe C di Solok Selatan. Dalam proses pelaksanaannya, di luar dugaan ada petugas yang juga menjadi tersangka, anggota kami dalam keadaan. hukum. – melawan aparat penegak hukum,” kata Suharyono.
Halaman berikutnya
Peristiwa tersebut bermula dari ditangkapnya pelaku penambangan liar oleh Bareskrim Polres Solok Selatan. Saat pemeriksaan berlangsung di Ruang Reskrim Polres Solok Selatan, petugas mendengar suara tembakan di luar.