Penting! Hal ini disarankan dilakukan agar aki mobil listrik bisa bertahan lebih lama

Sabtu, 16 November 2024 – 09:18 WIB

Jakarta – Daya tahan baterai masih menjadi kekhawatiran bagi calon pemilik kendaraan listrik. Eka Rahman Priandana, Asisten Insinyur Pusat Penelitian Konversi dan Konservasi Energi BRIN, membeberkan tips menjaga baterai kendaraan listrik lebih lama.

Baca juga:

Lisa Blackpink tiba di Jakarta dan dijemput dengan mobil listrik termahal

Ia menyarankan untuk tidak selalu menggunakan fast charge pada kendaraan listrik. Selalu menggunakan pengisian cepat secara berlebihan akan menguras masa pakai baterai dengan cepat.

Pengisian cepat tidak bisa sesering mungkin karena memperpendek umur baterai, kata Eka Rahman, Antara pada Sabtu, 16 November 2024.

Baca juga:

Hyundai: Pengguna EV tidak terlalu memikirkan harga jual kembali

Aki mobil listrik Hyundai Kona Electric

Ia juga mengungkapkan, baterainya menggunakan material baterai NMC, sejenis baterai lithium-ion dengan katoda yang terdiri dari nikel, mangan, dan kobalt. Baterai jenis ini hanya mampu memasukkan setengah laju arus rangkaian, atau setengah kapasitas AH baterai.

Baca juga:

Strategi Dharma Polimetal fokus pada potensi bisnis industri kendaraan listrik pada tahun 2025.

Dalam hal ini, Eka menjelaskan, jika baterai lithium NMC berkapasitas 20 AH, maka maksimal pengisian daya yang bisa dilakukan hanya menggunakan 10A.

Selain itu, baterai menjadi panas dan, yang terburuk, mempercepat masa pakai baterai. Jika baterai tidak memiliki Battery Management System (BMS) yang kompeten, baterai akan mudah meledak.

Bedanya dengan baterai LFP, telah dikembangkan teknologi LFP terbaru yang mampu menahan arus pengisian hingga 3C, ujarnya.

Gambar pengisian daya mobil listrik Hyundai Ioniq

Gambar pengisian daya mobil listrik Hyundai Ioniq

Ia melanjutkan, umur NMC hanya bisa mencapai 1.000 siklus dan perlu segera diganti. Sedangkan untuk LFP bisa mencapai 3000 siklus sebelum baterai perlu diganti.

Oleh karena itu, kata dia, pengguna kendaraan listrik harus berhati-hati dalam mengatasi masalah tersebut agar baterai tidak rusak saat menggunakan kendaraannya nanti.

“Jadi tergantung pengguna sebenarnya, sebenarnya intinya pengguna menggunakannya dengan santai atau mengikuti aturan yang ada. Lebih baik mengisi daya di rumah dengan kecepatan rendah daripada sering mengisi daya di stasiun pengisian cepat.” Ada keadaan darurat. Kalau tidak ya, dia akan bergerak cepat,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Bedanya dengan baterai LFP, telah dikembangkan teknologi LFP terbaru yang mampu menahan arus pengisian hingga 3C, ujarnya.

Halaman selanjutnya



Sumber