Rabu, 27 November 2024 – 17.02 WIB
Jakarta – Vokalis Slank Akhadi Wira Satriaji atau akrab disapa Kaka Slank mendatangi TPS 016 kawasan Duren Tiga, Pankoran, Jakarta Selatan bersama istrinya, Kaka, yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024. Natasha Oking dan putrinya Siti Alaula Satriaji.
Baca juga:
Quick Count Interim Pilgub DKI Versi 4: Pramono-Rano Unggul Kalahkan RK-Suswono
Tampil santai dengan kaos abu-abu dan celana pendek, Kaka Slank tampak antusias saat memasuki TPS. Di tempat yang sama, ia juga bertemu dengan anggota Slank, Bimbim dan Abdi Negara.
Kaka menginformasikan, suasana pilkada selalu lebih semarak dibandingkan pemilu lainnya. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.
Baca juga:
10 Narapidana KPK yang Pilih Pilgub Jakarta 2024, Siapa Saja?
– Iya, seru kalau pilkada, karena lebih meriah, karena semua daerah punya jagoannya masing-masing. – kata Kaka Slank.
Baca juga:
Pahit! Dharma Pongrekun Sindir Ridwan Komil: Masyarakat Bandung tidak memilih di Jakarta
Ditambahkannya, “Ada wali kota, ada bupati, ada gubernur, saya katakan mereka lebih bersemangat,” jelasnya.
Kaka sangat paham dengan calon pemimpin Jakarta di masa depan.
Padahal, kalau kita mengurus Jakarta, kebutuhannya sudah jelas, karena ibu kota yang menjadi pusat perhatian, jadi kita harus jelas ke depan apa yang ingin kita lakukan. dia menekankan.
Pada pilkada kali ini, Kaka Slank juga menjelaskan, meski Slank tidak bersama teman-temannya, namun ia tetap memilih memilih bersama keluarganya.
Ngomong-ngomong, saya dan keluarga membawa istri dan anak saya, gadis itu baru pertama kali memilih, ulang tahunnya baru 17 Agustus. – katanya.
Ia juga menyebutkan putranya sedang belajar di Australia dan tidak bisa memilih. Usai menggunakan hak pilihnya, Kaka serasa kembali ke rumah.
“Iya, kayak pulang ketemu mama sama papa, hari ini aku ngobrol sama mama dulu. Habis itu aku vote, itu saja.” – dia menyimpulkan.
Dengan semangat dan rasa tanggung jawab, Kaka Slank menunjukkan bahwa setiap suara sangat berarti dalam membangun masa depan Jakarta.
Halaman selanjutnya
Padahal kalau kita mengurus Jakarta, kebutuhannya sudah jelas, karena ibu kota yang menjadi fokus, jadi harus jelas apa yang ingin kita lakukan ke depan, ”ujarnya.