Beberapa kali pelemparan semeru mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati agar tidak melempar batu bercahaya

Sabtu, 16 November 2024 – 11:48 WIB

Lumajang, VIVA – Gunung Semeru yang berada di ketinggian 3.676 mdpl mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi, dan menurut laporan petugas, erupsi masih berlangsung hingga pemberitaan pukul 08.31 WIB.

Baca juga:

Sebanyak 29.323 penumpang Bandara Soetta terpaksa dibatalkan penerbangannya akibat erupsi Gunung Levotobi.

Letusan Gunung Semeru pada hari Sabtu, 16 November 2024 pukul 08.31 WIB tidak terlihat adanya letusan. Letusan masih berlangsung saat dilaporkan, kata Liswanto dari pos pengamatan Gunung Semeru dalam keterangan tertulis yang diperoleh. Lumajang, Jawa Timur.

Terletak di perbatasan Provinsi Lumajang dan Malang, gunung ini pertama kali meletus pada pukul 02.37 WIB dengan ketinggian letusan 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.

Baca juga:

Warga menyediakan hewan ternak dan hewan ternak dari desa-desa yang terkena dampak letusan Gunung Levotobi

Foto file: Letusan Gunung Semeru terlihat dari pos pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, Minggu 21 Juli 2024.

Gumpalan abu terpantau memiliki intensitas tebal mulai dari putih hingga abu-abu di bagian selatan dan barat daya. Letusan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 151 detik.

Baca juga:

Polda NTT meminta pendirian trauma center bagi anak-anak pengungsi ledakan Levotobi

Gunung Semeru kemudian kembali meletus pada pukul 07.24 WIB dengan ketinggian letusan 700 meter dari puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.

“Gumpalan abu terpantau intensitasnya sedang, berwarna putih hingga abu-abu ke arah barat daya. Letusan masih berlangsung hingga laporan keluar,” ujarnya.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali meletus pada pukul 08.03 WIB dan 08.31 WIB. Gambar visual ledakan tidak terlihat pada saat peluncuran karena diselimuti kabut dan ledakan masih berlangsung pada saat laporan dibuat.

Kawasan Gunung Bromo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Kawasan Gunung Bromo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Gunung Semeru masih dalam kondisi waspada sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan serangkaian rekomendasi yang berarti masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak delapan kilometer dari Gunung Semeru. dia. puncak (pusat ledakan).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena dapat terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer. dari atas.

Selain itu, masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya longsor (penyalaan api), ujarnya.

Selain itu, masyarakat diimbau agar kemungkinan terjadinya awan panas, aliran lahar, dan hujan lahar di sepanjang sungai/lembah yang dimulai dari puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat harus diwaspadai. juga potensi lahar di sungai – Besuk merupakan sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Kobokan. (semut)

Halaman selanjutnya

“Gumpalan abu terpantau intensitasnya sedang, berwarna putih hingga abu-abu ke arah barat daya. Letusan masih berlangsung hingga laporan keluar,” ujarnya.

Konten Ayu Ting Ting yang Viral Diborong UKM, Netizen Sentil Raffi Ahmed, Kenapa?



Sumber