Versi Perhitungan Cepat LSI Kandidat Danny JA WALI memenangkan Pilwali Malang.

Kamis, 28 November 2024 – 05:52 WIB

Kasihan VIVA – Lingkaran Kajian SIGI Indonesia (LSI) Denny JA mengumumkan hasil perhitungan cepat Pilkada Kota Malang. Hasil hitung cepat ini diterima pada Rabu, 27 November 2024 di 250 TPS dari total 1.188 TPS yang tersebar di 5 kabupaten di Malang.

Baca juga:

Moreno Soeprapto Tertarik Jadi Wali Kota Malang, Singgung Restu Prabowo

Hasilnya, pasangan calon nomor urut 1 Vahyu Hidayat – Ali Muthohirin (paslon WALI) menang dengan perolehan suara 48,08 persen. Kemudian paslon nomor urut 2 Heri Cahyono – Ganis Rumpoko (Sam HC – Ganis) 19,15 persen. Selain itu, paslon nomor urut 3 adalah Abah Anton – Dimyati Ayatullah (paslon ABADI).

Zunita Sari, Peneliti SIGI LSI Danny JA, mengatakan hasil perhitungan cepat ini tidak jauh berbeda dengan survei yang mereka lakukan beberapa minggu lalu. Saat itu, hasil jajak pendapat menempatkan paslon WALI sebesar 41,3 persen. Kandidatnya adalah Abadi dengan 34,5 persen. Begitu pula calon HK – Ganis dengan perolehan 14,3 persen.

Baca juga:

Sutiaji membantah memenangkan Pilwalkot Malang karena lawannya meragukan

“WALI lebih unggul dari hasil survei sebelumnya yang kami publikasikan. Angkanya hampir mendekati quick count yang ada saat ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keunggulan WALI dalam quick count. Pertama, persoalan rekor ABADI yang negatif. Pernah terlibat kasus korupsi, mungkin, “salah satu penyebab turunnya perolehan suara ABADI,” kata Zunita.

Penghitungan cepat dilakukan secara acak dari total 660.732 Pemilih Tetap (DPT) di 250 TPS. Di hampir 5 kabupaten di Malang, paslon WALI menang atas paslon ABADI dan paslon HC – Ganis.

Baca juga:

Suara Kavalkot Malang yang diduga korupsi melekat kuat pada lawan-lawannya

Zunita mengatakan itu meskipun mereka sudah mengumumkan akun ekspresnya. Namun, hasil penghitungan sebenarnya harus menunggu KPU Kota Malang diumumkan secara resmi.

“Tapi kalau perhitungan cepat yang dilakukan LSI Denny JA, selisih mutlak kita dengan KPU resmi hanya 1 persen. Jadi kalau rata-rata selisih mutlak kita tidak lebih dari satu persen. Jadi selisihnya tiga pasang dan KPU” maka itu hanya 1 persen atau kurang dari 1 persen,” kata Zunita.

Dari 250 TPS yang dijadikan sampel, misalnya, WALI di Kecamatan Blimbing paling tinggi 51,70 persen, Kecamatan Kedungkandang 51,70 persen, Klojen 48,06 persen, Lowokwaru 29 persen, dan Sukun 24 persen. 46,45 persen.

“Di Lookwaru mungkin karena paslonnya kebanyakan berasal dari sana, jadi selisih paslon 01 dan 03 tidak terlalu besar. Mungkin karena paslonnya berasal dari daerah yang sama, jadi di sana hampir setara,” kata Zunita.

Abah Anton mengaku tak akan menyerah ikut pilkada di Malang: Ulamo akan memilih kita untuk melakukan perubahan

Mochamad Anton alias Abah Anton, merupakan mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018. Ia pernah menjadi terpidana kasus korupsi di KPK.

img_title

VIVA.co.id

29 April 2024



Sumber