Afsana Rahayu Effendi Meninggal Dunia, Berikut Beberapa Film yang Bikin Namanya Terkenal

Kamis, 28 November 2024 – 10:11 WIB

Jakarta – Kabar duka melanda dunia perfilman Indonesia. Hj. Siti Rahayu Efandi binti Yusuf Efandi, aktris legendaris yang terkenal dengan film-film populernya, meninggal dunia pada Kamis (28/11/2024) di usia 82 tahun. Kabar tersebut pertama kali dibagikan oleh cucunya, putri Dede Yusuf, Kaneishia Yusuf melalui Instagram story pribadinya.

Baca juga:

Demikian pesan yang disampaikan Rahayu Effendi kepada keluarganya di momen manis perayaan ulang tahunnya yang ke-82 menjelang kematiannya.

Innalilahi wa inna ilayhi rojiun. Kepada ibu kami tercinta Rahmatullah Siti Rahayu Afandi binti Yusuf Afandi meninggal dunia dalam usia 82 tahun pada Kamis 28 November 2024 pukul 04.38 WIB di RS MMC Jakarta Selatan, tulisnya. Kaneishia mengunggah di akunnya @kaneishiayusuf05.

Rahayu Efandi dikenal sebagai aktris dewasa yang membintangi berbagai film populer pada era 1960an hingga 1970an. Kepergiannya meninggalkan bekas yang mendalam di dunia perfilman Indonesia.

Baca juga:

Innalilahi Wa Ina Ilayhi Rojiun, aktris senior Rahayu Efandi telah meninggal dunia

Perjalanan karir di dunia perfilman

Rahayu Efandi memulai karir filmnya pada tahun 1964 dengan film “Pilihan Hati” yang merupakan langkah pertamanya memasuki dunia seni peran. Namanya semakin populer pada tahun 1970-an ketika ia membintangi sederet film yang menjadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia.

Baca juga:

Seorang anggota KPPS tewas saat menjalankan tugas di Jakarta Utara

Di antara film-film terkenal yang dibintangi Rahayu Effendi:

Ibuku tersayang (1973)

Sisi keibuan Rahayu Effendi ditampilkan dalam film ini dalam sebuah drama keluarga yang menguras emosi. Perannya yang penuh perasaan membuatnya mendapatkan pengakuan sebagai aktris yang kuat dalam peran emosional.

Tango Terakhir di Jakarta (1973)

Dalam film ini, Rahayu menampilkan bakatnya dalam peran-peran yang menantang dan menarik sehingga menjadikannya salah satu film terbaik pada masanya.

Sayang (1973)

Mengangkat tema poligami, Dimadu merupakan salah satu film yang menampilkan kompleksitas peran perempuan dalam kehidupan rumah tangga dan masih relevan hingga saat ini.

Benyamin Brengsek (1973)

Dibintangi bersama Benyamin Sueb, Rahayu Effendi berhasil menyulap drama komedi dan keluarga menjadi tontonan populer pada masanya.

Ratu Amplop (1974)

Dalam film ini, Rahayu kembali membuktikan kemampuannya dalam memerankan peran yang penuh isu sosial dan perjuangan perempuan.

Anak Laki-Laki Terpilih (1975)

Film ini menjadi salah satu puncak karya Rahayu Effendi. Atas perannya dalam Pacar Terpilih, ia masuk nominasi Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1979.

Badai Akan Berlalu (1977)

Sebagai salah satu film ikonik perfilman Indonesia, Pasti Berlalu mengukuhkan status Rahayu Efandi sebagai aktris senior yang disegani di industri film.

Warisan dalam film Indonesia

Sepanjang kariernya, Rahayu Effendi dikenal sebagai aktris yang mampu membawakan perannya dengan penuh apresiasi dan haru. Ia menjadi inspirasi bagi banyak aktris muda yang bercita-cita mengejar karir di dunia perfilman.

Kematiannya tidak hanya membawa duka bagi keluarga, namun juga dunia perfilman Indonesia yang kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Dengan berbagai perannya, Rahayu Efendi telah berjasa besar dalam terbentuknya perfilman Indonesia di masa lalu dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda.

Selamat tinggal, Rahayu Effendi. Karya-karya Anda akan selalu menjadi kenangan dan sejarah perfilman Indonesia.

Halaman selanjutnya

Sisi keibuan Rahayu Effendi ditampilkan dalam film ini dalam sebuah drama keluarga yang menguras emosi. Perannya yang penuh perasaan membuatnya mendapatkan pengakuan sebagai aktris yang kuat dalam peran emosional.



Sumber