Tanggapan Dasco atas pernyataan Megawati soal penempatan perwira di Pilkada Jateng

Kamis, 28 November 2024 – 18:03 WIB

Jakarta – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasko Ahmad menanggapi pernyataan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal Pilkada Jateng 2024, di mana Megawati menyebut ada dugaan penempatan petugas.

Baca juga:

Analisis lanjutan akar permasalahan yang diusung PDIP atas kekalahan Andika-Hendi di Jawa Tengah

Terkait permasalahan ini, Dasko mengatakan, para terduga petugas tersebut sebaiknya dilaporkan ke Balai Penegakan Hukum Terpadu Bawaslu atau Gakkumdu.

Jadi saya kira apa yang disampaikan dan kemudian muncul di beberapa media itu bisa dibuktikan kalau ada pesan ke Bawaslu, Gakkumdu, kata Dasko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2024.

Baca juga:

Andra Soni-Dimyati Kalahkan Ayrin di Pilkada Banten, Dasco: Itu Hasil Kerja Keras

Dasco mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti perkembangan terkait arah kekuasaan yang seharusnya jika dilaporkan ke pemerintah.

“Nanti kita lihat prosesnya bagaimana,” jelasnya.

Baca juga:

Pengamat Politik: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Berdampak pada Prabowo dan Jokowi

Sebelumnya diberitakan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat mengutarakan pandangan politiknya terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang disebutnya merupakan intervensi kekuatan tertentu.

Bahkan, Presiden ke-5 RI ini menyebut demokrasi kini terancam mati karena adanya kekuatan yang membolehkan segala cara, serta mampu menggunakan sumber daya dan sarana negara.

“Hal ini terlihat di beberapa daerah yang rutin saya pantau seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya,” kata Megawati dalam keterangannya, 27 November 2024.

Di Jawa Tengah, misalnya, Megawati mengakui banyaknya laporan penggunaan pemimpin daerah, termasuk mutasi polisi untuk keperluan politik menjelang pemilu.

“Mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting agar pejabat negara yang tidak netral bisa dituntut, maka hal tersebut tidak bisa dibiarkan lagi,” ujarnya.

Megawati mengaku sangat mengenal daerah Jawa Tengah karena sudah tiga kali terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan tersebut. Menurutnya, wilayah Jawa Tengah bukan sekedar “bullpen” melainkan lahan nasionalisme dan patriotisme.

Saya melihat gerakan rakyat, simpatik dan militan, serta kekuatan kader tidak boleh terkalahkan jika pilkada dilaksanakan secara adil, jujur, dan adil, kata Megawati.

Namun, dalam situasi yang segala sesuatunya bisa dimobilisasi dengan kekerasan, menurutnya yang terjadi saat ini adalah kesunyian yang melampaui batas keadilan etika, moral, dan hati nurani.

Oleh karena itu, Megawati memerintahkan seluruh pendukung, anggota, dan kader PDI-P, serta seluruh masyarakat Indonesia, untuk tidak pernah takut untuk mengatakan kebenaran.

“PDI Perjuangan tidak lelah memperjuangkan keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi aparat. Ingat, pilkada harus mencerminkan tumbuhnya peradaban, moral, etika, dan hati nurani harus diungkapkan dengan jelas,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

“Mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting agar pejabat negara yang tidak netral bisa dituntut, maka hal tersebut tidak bisa dibiarkan lagi,” ujarnya.



Sumber