Tanggapan IOC atas kesalahan penyebutan Korea Selatan di pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 – 17:11 WIB

Paris – Komite Olimpiade Internasional (IOC) tentang kesalahan yang dilakukan dalam upacara pembukaan atau upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, Sabtu 27 Juli 2024 dini hari WIB. Korea Selatan adalah korban dari ketidaksempurnaan ini.

Baca juga:

Hasil Dayung Wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024: La Memo Tertinggal

Saat berbaris di Sungai Seine, kontingen Korea Selatan disergap oleh Korea Utara penyiar program Korea Selatan disebut “Republik Demokratik Rakyat Korea” (nama resmi Korea Utara) dalam bahasa Prancis dan Inggris. Padahal nama resmi Korea Selatan adalah Republik Korea.

Korea Selatan di Olimpiade Paris 2024

Baca juga:

Jadwal Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: 9 Atlet Siap Bertanding

IOC segera merespons kesalahan tersebut. Mereka meminta maaf atas kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan pencantuman kontingen Korea Selatan.

“Kami dengan tulus meminta maaf atas kesalahan yang terjadi dalam pengenalan tim Korea Selatan saat siaran upacara pembukaan,” tulis IOC dalam laporan The Korea Herald, Sabtu, 27 Juli 2024.

Baca juga:

Perwakilan Palestina yang akan mengikuti Olimpiade 2024 disambut hangat di Paris.

Kesalahan pengucapan ini menimbulkan keributan di pihak Korea Selatan. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Korea Selatan Jang Mi Ran langsung meminta pertemuan dengan Presiden IOC Thomas Bach sebagai bentuk protesnya.

Kontingen Indonesia pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024

Kontingen Indonesia pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024

Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga diminta melayangkan protes keras kepada Prancis. Sebab ini merupakan kesalahan fatal bagi mereka. Memperhatikan fakta bahwa hubungan Korea Selatan dan Korea Utara telah mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Memang pembukaan Olimpiade Paris 2024 menuai banyak kontroversi. Masalah keamanan di Perancis juga menjadi topik perbincangan banyak orang di seluruh dunia. Sebelumnya diberitakan, seorang turis asal Australia diduga menjadi korban pemerkosaan.

Selain itu, Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal juga menyebut aksi vandalisme dilakukan di jalur kereta berkecepatan tinggi milik Perusahaan Kereta Api Nasional Prancis (SNFC) menjelang pembukaan Olimpiade Paris-2024. Ia kehilangan portofolio sebesar Rp 8,8 miliar.

Halaman selanjutnya

Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga diminta melayangkan protes keras kepada Prancis. Sebab ini merupakan kesalahan fatal bagi mereka. Memperhatikan fakta bahwa hubungan Korea Selatan dan Korea Utara telah mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman selanjutnya



Sumber