Kamis, 28 November 2024 – 19:11 WIB
Moskow, VIVA – Kementerian Luar Negeri Rusia angkat bicara mengenai kabar bahwa pada Rabu, 27 November 2024, Washington harus memberikan senjata nuklir ke Ukraina.
Baca juga:
Rahasia senjata super Rusia yang mengancam Amerika dan tetangganya akhirnya terkuak.
Rusia menyebut gagasan ini sebagai “kegilaan” dan skenario seperti itu adalah salah satu alasan masuknya Moskow ke Ukraina.
Baca juga:
Pasukan Rusia telah mengumpulkan puluhan rudal untuk membombardir Ukraina
The New York Times melaporkan pekan lalu bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya menyarankan Presiden AS Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia meninggalkan jabatannya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan semua pemerintah bertanggung jawab untuk mencegah skenario seperti itu.
Baca juga:
Polo, tentara bayaran Italia mengungkap korban perang Ukraina
“Kami menganggapnya gila,” kata Zakharova kepada wartawan ketika ditanya mengenai masalah ini.
“Ini benar-benar kegilaan yang dipaksakan oleh orang Barat pada bagian tertentu dari sistem politik di Ukraina,” lanjutnya Alarabia, Kamis, 28 November 2024.
Dia juga menuduh Kiev menggunakan apa yang dia gambarkan sebagai propaganda untuk mencoba mendapatkan lebih banyak bantuan dari Barat.
“Tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan Ukraina dan pendukungnya di Barat dapat membawa dunia ke ambang kehancuran,” ia memperingatkan.
Sebelumnya, Kremlin pada Selasa, 26 November 2024 mengatakan bahwa diskusi di Barat mengenai mempersenjatai Ukraina dengan senjata nuklir sama sekali tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, seorang pejabat senior keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, memperingatkan bahwa Moskow akan menganggap transfer tersebut sebagai serangan terhadap Rusia dan dapat menjadi landasan bagi respons nuklir.
Sebagai referensi, Ukraina mewarisi senjata nuklir setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, namun mereka menyerahkannya berdasarkan Memorandum Budapest tahun 1994 dengan imbalan jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mengeluh bahwa tindakan tersebut akan membuat negaranya tidak aman, sehingga membuatnya berpendapat bahwa Ukraina harus diterima dalam aliansi militer NATO, yang ditentang oleh Moskow.
Halaman selanjutnya
“Tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan Ukraina dan pendukungnya di Barat dapat membawa dunia ke ambang kehancuran,” ia memperingatkan.