Kamis, 28 November 2024 – 21:33 WIB
Jakarta – KPU mencatat ada 37 pasangan calon tunggal (paslon) menghadapi kotak kosong pada Pilkada serentak 2024. lawan.
Baca juga:
Pramono-Rano Nyatakan Kemenangan di Pilkada Jakarta 2024, Netizen: Ingat Apa yang Harus Dilakukan Mbak Ketum
Lalu bagaimana nasib mereka? Dirangkum VIVA pada Kamis 28 November 2024, pasangan calon yang bertanding di kotak kosong ada yang menang dan ada pula yang kalah.
Baca juga:
Update Quick Count Pilkada 2024, berikut daftar artis yang menang dan kalah.
Beberapa pasangan calon yang memperebutkan kotak kosong tersebut antara lain Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo di Sukoharjo, Jawa Tengah, Mochamad Nur Arifin-Syah Muhamad Nata Negara di Trenggalek, Jawa Timur; dan Andi Rudi-Bahsanuddin di Bengkayang, Kalimantan Selatan.
Selain itu, ada Ismail A Jalil-Tarmizi di Aceh Utara, Taufik Zainal Abidin-Rianto di Asakhan, Arie Septia Adinata-Sumarno di Bengkulu Utara dan Herdiat Sunarya-Yana Diana Putra di Jawa Barat, serta Ciamis di Jawa Barat.
Baca juga:
Wanita Viral Ini Melamar Pasangannya Bergandengan Tangan dan Berciuman di Depan Ka’bah, Netizen: Pahala Bukan Dosa Ya
Pembahasan dimulai dari pasangan calon pemenang melawan kotak kosong. Calon nomor urut 1 Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) telah mengumumkan hasil hitung cepat Wali Kota Tarakan, atau perhitungan cepat dilakukan oleh gabungan partai politik (parpol) dan tim internal relawan. Pasangan ini mengklaim unggul 61 persen dari kotak kosong.
Apalagi, pasangan calon satu-satunya di Surabaya yakni Eri Cahyadi-Armuji (ErJi) maju melawan kotak kosong. Diketahui, pasangan calon ini diusung oleh 18 partai politik baik di parlemen maupun di luar parlemen.
Mereka mengklaim bahwa penghitungan cepat menunjukkan bahwa mereka memperoleh 85 persen suara yang menolak kotak kosong. Tentu saja, hasil ini menjadi indikator penting tingkat kepercayaan masyarakat terhadap proses politik di kawasan.
Pindah ke Sukoharjo, calon bupati dan wakil Sukoharjo Etik Suryani dan Eko Sapto Purnomo pun bersaing memperebutkan kursi kosong tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan cepat di wilayah Sukoharjo Jawa Tengah.
Mereka berhasil merebut kepemimpinan sementara dengan perolehan suara 70,50 persen. Sedangkan kotak kosong memperoleh suara 29,50 persen. Hal ini diketahui dari pantauan yang dilakukan di rumah pemenang perusahaan Etik Sapto di Mojolaban.
Kekalahan melawan kotak kosong datang dari Maulan Aklil-Masagus M Hakeem, satu-satunya pasangan calon wakil walikota yang meraih 40,5 persen suara. Sedangkan kotak kosong menang dengan perolehan 55,9 persen dari total 87.081 suara.
Sebagai tambahan rujukan, menurut Pasal 54D Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, suatu Pilkada dinyatakan menang apabila calon tunggal atau kotak kosong memperoleh lebih dari 50% suara sah yang dikeluarkan. Namun jika ia tidak memperoleh lebih dari 50% suara sah, ia dianggap kalah.
Halaman selanjutnya
Mereka mengklaim bahwa penghitungan cepat menunjukkan bahwa mereka memperoleh 85 persen suara yang menolak kotak kosong. Tentu saja, hasil ini menjadi indikator penting tingkat kepercayaan masyarakat terhadap proses politik di daerah.