Sabtu, 16 November 2024 – 15.13 WIB
Jakarta, VIVA- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika mengatakan, penyidik mendalami dugaan suap proyek pemeliharaan dan pembangunan rel kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dan terus memantau arusnya. Pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga:
ICW mengingatkan, DPR akan melakukan penobatan layak dan layak terhadap KPK pada pekan depan
Penyidik sedang mendalami aliran uang tersebut, terlepas dari mana dana itu diarahkan, kata Tessa pada Sabtu, 16 November 2024 melalui Antara.
Baca juga:
KPK masih mendalami tuntutan TPPU Abdul Gani Kasuba terhadap David Glenn
Dalam pemeriksaan, kata Tessa, saksi melaporkan adanya aliran uang ke salah satu instansi pemerintah agar penyidik KPK bisa melakukan penyidikan lebih lanjut. “Pasti akan didalami,” ucapnya.
Untuk itu, kata Tessa, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi segera memanggil para saksi yang diduga menerima aliran uang tersebut, karena keterangannya sangat dibutuhkan dalam rangka pengusutan kasus korupsi di DJKA Kementerian Perhubungan. .
Baca juga:
Pimpinan KPK dan Dewas diuji DPR selama 90 menit
“Siapapun yang mengetahui dan bertanggung jawab, benar atau tidaknya informasi tersebut nanti pasti akan diklarifikasi kepada pihak terkait,” jelasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan pejabat KPK sebagai tersangka kasus suap proyek pemeliharaan dan pembangunan kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pada Jumat malam, 15 November 2024.
Menurut Tessa, oknum terkait diduga berupaya memanipulasi hasil audit proyek perbaikan dan pembangunan kereta api tersebut. Yang bersangkutan pun dipanggil untuk dimintai keterangan oleh penyidik KPK.
Hanya saja, penyidik KPK belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut mengenai posisi pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Penyidik sedang mendalami tindakan untuk menghilangkan atau memperkecil temuan tersebut. BPK sudah mengeluarkan somasi dan penyidikan masih berjalan,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, penyidik KPK tengah mendalami berbagai proyek yang diusut tersangka, namun tak merinci proyek apa saja yang sedang didalami penyidik.
“Butuh waktu lama karena banyak audit yang dilakukan pihak terkait di beberapa tempat sehingga harus dipelajari satu per satu,” ujarnya.
Selain itu, Tessa menambahkan, penyidik KPK telah memeriksa lima orang saksi terkait aliran uang kepada pejabat KPK dalam kasus dugaan korupsi terkait suap proyek pembangunan kereta api.
“Semua saksi hadir dan dalam proses lelang dan pembayaran ke beberapa pihak antara lain LPD, Pokja, PPK, unsur BPK dan lainnya,” tambah Tessa.
Berdasarkan informasi, saksi yang diperiksa adalah mantan BTP Kelas I PPK Semarang Bernard Hasibuan, CEO PT. Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto, PNS Kementerian Perhubungan Ayunda Nurul Saraswati dan Oktaviandi Ali, serta Koordinator Dinas Pelayanan BTP Wilayah 1 Semarang Eko Budi Santoso periode 2023 hingga sekarang.
Halaman selanjutnya
Hanya saja, penyidik KPK belum siap memberikan keterangan lebih lanjut mengenai posisi pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.