Jangan datang dengan tangan kosong! Kanker Serviks Bisa Disembuhkan, Hanya…

Jumat, 29 November 2024 – 09:44 WIB

Jakarta – Kanker serviks merupakan kanker kedua terbanyak pada wanita di Indonesia. Meski kanker jenis ini relatif mudah diobati jika terdeteksi sejak dini, data menunjukkan lebih dari 20.000 perempuan meninggal pada GLOBOCAN 2022.

Baca juga:

Tidak lagi dapat diandalkan, pengambilan sampel mandiri membuat perempuan lebih percaya diri dalam mendeteksi dini kanker serviks

Rendahnya kesadaran kesehatan reproduksi di kalangan perempuan dan pentingnya pemeriksaan rutin menjadi penyebab utama tingginya angka kematian. Lalu apakah kanker serviks bisa disembuhkan? Gulir untuk mengetahui jawabannya!

Dokter spesialis onkologi konsultan kebidanan dan kandungan, dr. Kartiva Hadi Nuryanto, Sp. OG(K)Onc menjelaskan, kanker serviks dapat diobati dengan cepat jika terdeteksi sejak dini.

Baca juga:

Dada Yusuf menyebut ibunya adalah orang yang tegas, pernah mengalami serangan jantung dan divonis mengidap kanker

“Kanker ini mudah diobati dan hilang jika terdeteksi sejak dini,” kata Dr. Kartiva sedang dalam acara bincang-bincang Perawatan Kanker Serviks: Pelajari, Cegah, Skrining Diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.

Baca juga:

Terpopuler: 10 Buah untuk Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Kanker serviks biasanya disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang ditularkan secara seksual. Namun, Dr. HPV juga bisa menular melalui kontak langsung, seperti sentuhan atau kontak fisik dengan penderita, kata Kartiva.

“Bisa menular melalui kontak langsung, seperti berjabat tangan dengan pasien yang terinfeksi jika memiliki luka terbuka. Virus masuk melalui luka tersebut,” jelasnya.

Luka terbuka di tubuh bisa menjadi “pintu gerbang” masuknya virus bila terjadi kontak langsung dengan orang sakit. Dalam hal ini, kemungkinan infeksinya tinggi. Tingkat penularan virus HPV juga bergantung pada keganasannya, sehingga reaksi setiap orang bisa berbeda-beda.

“Ada virus yang menular dengan cepat, ada pula yang bertahan lama. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup, kondisi penyakit penyerta, dan kekuatan sistem kekebalan tubuh. “Semakin lemah daya tahan tubuh seseorang atau semakin berbahaya virusnya, maka semakin cepat pula penyebarannya,” jelas Dr. Kartiva.

Gejala awal kanker serviks biasanya berupa pendarahan vagina, keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, dan nyeri setiap kali berhubungan seks.

Namun, kanker serviks seringkali berkembang tanpa gejala. Oleh karena itu, dr. Kartiva menyarankan seluruh wanita untuk melakukan pemeriksaan rutin, seperti pap smear atau tes HPV, untuk pencegahan kanker atau pengobatan dini.

Halaman berikutnya

Luka terbuka di tubuh bisa menjadi “pintu gerbang” masuknya virus bila terjadi kontak langsung dengan orang sakit. Dalam hal ini, kemungkinan infeksinya tinggi. Tingkat penularan virus HPV juga bergantung pada keganasannya, sehingga reaksi setiap orang bisa berbeda-beda.

Halaman berikutnya



Sumber