Jumat, 29 November 2024 – 14:54 WIB
Washington, DC VIVA – Pada Kamis, 28 November 2024, lima anggota Partai Demokrat Amerika Serikat asal negara bagian Connecticut mengancam akan memasang bom di rumah mereka. Namun tidak ditemukan alat peledak.
Baca juga:
Sebuah rudal misterius menghantam pangkalan Amerika
Anggota DPR AS Jim Himes, Jahana Hayes, John Larson dan Joe Courtney dari Connecticut mengumumkan ancaman tersebut dalam pidato Thanksgiving mereka.
“Kekerasan politik tidak memiliki tempat di negara ini dan saya berharap kita semua terus menikmati musim liburan yang damai dan tenteram,” kata Himes. Pada hari Minggu, Jumat, 29 November 2024.
Baca juga:
Khalid mengaku gay setelah foto pribadinya bocor di media sosial
Hayes mengatakan ini di pagi hari, saat perayaan Hari Ucapan Syukurpolisi memberi tahu Hayes bahwa mereka telah menerima email bahwa bom pipa telah ditempatkan di kotak surat di rumah Hayes. Namun polisi tidak menemukan bom atau bahan peledak apa pun dalam penggeledahan tersebut.
Media lokal di Connecticut melaporkan bahwa Senator AS Chris Murphy, seorang Demokrat, juga menjadi sasaran ancaman bom. Beberapa anggota kabinet dan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump juga menjadi sasaran ancaman bom dan “serangan mendadak” minggu ini.
Baca juga:
Menko Airlang: Indonesia siap mempercepat pertumbuhan ekonomi dan investasi berkelanjutan dari Amerika Serikat
FYI, swatting adalah laporan palsu yang dibuat oleh petugas di rumah seseorang kepada polisi untuk memicu respons bersenjata dalam jumlah besar.
Pakar penegakan hukum melihatnya sebagai bentuk intimidasi atau pelecehan yang semakin sering digunakan untuk menyasar selebriti.
Juru bicara tim transisi Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ancaman tersebut dilakukan pada Selasa malam dan Rabu dini hari.
Intelijen Amerika: Rusia tidak mungkin melancarkan serangan nuklir!
Sementara Putin mengatakan sebaliknya.
VIVA.co.id
28 November 2024