Sabtu, 16 November 2024 – 17.19 WIB
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aylangga Hartarto kepada Presiden RI Prabowo Subianto saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada acara Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima (Peru) mengiringi sejumlah acara dalam KTT tersebut. (15/11).
Baca juga:
Capai tujuan swasembada gula, PTPN III dorong peran generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian
Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang untuk meningkatkan kerja sama Indonesia-Kanada. Presiden Prabowo membuka pertemuan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas kemajuan signifikan yang dicapai dalam perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA), yang menandai CEPA pertama Indonesia di Amerika Utara.
“Perjanjian ini membuka peluang untuk meningkatkan perdagangan dan memperkuat rantai pasok di sektor pertanian dan manufaktur,” jelas Presiden Prabowo.
Baca juga:
Sherpa G20 Indonesia akan mengadakan pembicaraan sebagai tur terakhir kepresidenan G20 Brasil
Secara terpisah, Menko Perekonomian menyampaikan kepada Airlang bahwa perundingan perjanjian ICA CEPA kini secara substansial telah selesai.
“Perundingan ICA CEPA telah selesai secara substansial,” jelas Menko Airlangga.
Baca juga:
Dengan masuknya Prabowo, inilah dampak APEC terhadap perekonomian Indonesia
Penandatanganan Pernyataan Bersama Menteri yang menandai berakhirnya perundingan ICA CEPA rencananya akan dilakukan pada tanggal 2 Desember 2024 saat kunjungan Menteri Perdagangan Kanada. Mary Ng ke Jakarta. Meski demikian, masih ada beberapa bab yang perlu diselesaikan dalam kesepakatan bersama kedua negara.
Pada kesempatan pertemuan bilateral ini, Indonesia memperkuat kerja sama dengan Kanada khususnya di 4 (empat) sektor. Pertama, Critical Minerals untuk mengoptimalkan investasi industri hilir nikel untuk kendaraan listrik di Indonesia. Kemitraan ini akan meningkatkan penciptaan nilai dan lapangan kerja serta berkontribusi terhadap pencapaian tujuan nol emisi.
Kedua, ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia, penyediaan pangan bergizi dan penurunan stunting. Presiden mengajak Kanada untuk bekerja sama di bidang pertanian dan pengelolaan air dengan mengintegrasikan teknologi dan inovasi pertanian.
Ketiga, di bidang ketahanan energi, Indonesia menawarkan kerja sama penelitian dan pengembangan untuk membangun kapasitas inovasi masa depan energi yang bersih dan berkelanjutan, guna mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060, dengan nilai investasi sebesar US$1 triliun. .
Keempat, Pertahanan berharap Indonesia dapat meningkatkan kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Kanada untuk memerangi terorisme, memberikan dukungan logistik, dan mengembangkan industri pertahanan kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden RI juga menyampaikan harapannya atas dukungan Kanada terhadap perjuangan Palestina, khususnya kelanjutan bantuan keuangan kepada Palestina dan pengakuan negara Palestina untuk mendorong solusi dua negara dan perdamaian menyeluruh.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aylang Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Vijaya, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Negara Dudung Abdurakhman dan Duta Besar Republik. Ricky Suhendar di Lima, Indonesia. Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, dan Djatmiko Bris Vitjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, juga turut serta.
Halaman selanjutnya
Kedua, ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia, penyediaan pangan bergizi dan penurunan stunting. Presiden mengajak Kanada untuk bekerja sama di bidang pertanian dan pengelolaan air dengan mengintegrasikan teknologi dan inovasi pertanian.