Salah satu alternatif pelunasan utang tersebut adalah terkait obligasi, di mana klub akan berusaha mengumpulkan dana sebesar R$ 200 juta dengan suku bunga lebih rendah di pasar.
Meski tampil bagus di kejuaraan Brasil, Inter mengakui pada edisi pertama Inter Conecta Kamis sore ini bahwa klub akan mengalami defisit pada tahun 2024, meski masih dalam tahap kelulusan. Selain itu, ia memaparkan beberapa aksi klub selama musim ini dan bagaimana menyambut tahun 2025. Khususnya masalah keuangan.
Seperti yang bisa dibayangkan semua orang, dampak banjir meluas selama penjelasan para pemimpin Colorado. Gauchos berakhir tahun lalu dengan surplus sebesar R1 juta, namun menderita akibat dampak tragedi iklim yang menghancurkan Rio Grande do Sul. Namun, ada keyakinan bahwa hal itu akan pulih pada tahun depan.
Faktor lain yang membenarkan kekurangan ini adalah kemunduran dan kejadian tak terduga dalam kompetisi yang disebabkan oleh rusaknya pusat pelatihan Beira Rio dan Parque Gigante yang sedang direnovasi. Semua ini menjadi penghambat menyambut tahun dengan arus kas yang sehat. Skenarionya memerlukan negosiasi baru pada akhir tahun ini, bahkan jika target R$135 juta tercapai.
Salah satu alternatif pelunasan utang tersebut adalah terkait obligasi, di mana klub akan berusaha mengumpulkan dana sebesar R$ 200 juta dengan suku bunga lebih rendah di pasar. Meski sudah dibahas sejak awal tahun, namun topik tersebut masih dikaji oleh Dewan Pertimbangan.
“Inter” berupaya untuk memajukan perdebatan mengenai SAF. Klub tidak harus mengikuti jalur Botafogo, Bahia, Cruzeiro, Atlético-MG, dll. Namun ada cara berbeda untuk mengelola klub di Brazil dan luar negeri dan cocok di Beira Rio.