Minggu, 1 Desember 2024 – 01:01 WIB
Jakarta – Rampai Nusantara Mardiansyah Semar sekaligus mengapresiasi aparat kepolisian yang telah bekerja keras dan profesional dalam mensukseskan Pilkada 2024 karena bertindak damai tanpa konflik serius di masyarakat.
Baca juga:
Megawati memecat Effendi Simbolon dari PDIP
Dalam salah satu pernyataan terbarunya, Semar mengaku kaget dengan politikus PDI Perjuangan yang menuding pemerintah mengerahkan sejumlah calon kepala daerah untuk menang.
“Ini pilkada pertama yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Kalau ada pihak yang berbeda pendapat, misalnya pernyataan Dedi Sitorus yang mempertanyakan netralitas Polri, mungkin yang bersangkutan tidak. baik-baik saja, karena jagoannya ko’p kalah, jadi harus mencari pelakunya, ”kata Semar, Sabtu, 30 November 2024.
Baca juga:
Nasdem menolak usulan subordinasi polisi ke TNI atau Kementerian Dalam Negeri
Semar menyinggung kekalahan PDI Perjuangan dalam pilkada di berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah yang bullpen dan sebelumnya pemimpin daerah selalu dimenangkan oleh partai tersebut, tentu saja membuat Deddy Sitorus berang.
Baca juga:
Soal Keikutsertaan “Pesta Coklat” di Pilgub Jateng, Jokowi: Buktikan saja
“Saya kira kekalahan di Jawa Tengah yang sudah lama menjadi banteng membuat Deddy Sitorus terpuruk sebagai kader bahkan terkesan hampir gila, menyalahkan aparat secara membabi buta untuk mengungkapkan kekesalannya. menghakimi orang lain daripada menyalahkan malah jadi merasa jadi pecundang ya,” imbuh aktivis 98 Semar.
Menurut Semar, kepolisian di bawah kepemimpinan Jenderal Listo Sigit sangat mendukung profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, sehingga mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
“Kapolri selalu mengikuti aturan dan sampai saat ini dukungan masyarakat masih sangat tinggi, 75% ke atas, jadi kalau Deddy Sitorus tidak suka, pasti karena merugikan kepentingannya. Jenderal Sigit, Kapolri, sangat profesional dalam menjalankan tugasnya.
Ia pun mengingatkan Deddy Sitorus untuk tidak sembarangan bicara, sekaligus mempertanyakan netralitas penguasa dalam pilkada. Menurutnya, selama ini PDIP-lah yang dijarah aparat, dan jika ada kecurangan nyata seperti Pilkada di Jakarta, maka yang melakukan kecurangan adalah pasangan calon dari partainya, Deddy Sitorus. tipuan. Tindakan hukuman telah diterapkan kepada pelakunya.
Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto pun angkat bicara soal hal serupa, bahkan menuding dan menyalahkan Pak Jokowi.
“Tidak usah asal ngomong, kalau punya bukti silahkan lapor dan jangan asal menuduh, karena sudah diketahui ada dugaan kuat bahwa partai anda selama ini didukung penuh oleh negara. jadi jangan kayak maling nangis maling,- kata Semar.
“Harun Masiku, kader partai yang selama ini terkesan dilindungi dan tidak diserahkan ke aparat penegak hukum, sebaiknya dikhawatirkan, kalau tidak bisa terjadi tsunami besar di PDIP jika tertangkap. menarik petinggi partai dengan sangat baik,” kata Semar.
Menurut Semar, pilkada yang berjalan baik dan damai merupakan prestasi yang diraih kepolisian. Oleh karena itu, Kapolri dan Pak Jokowi patut diapresiasi atas berbagai prestasi gemilangnya dan jangan dituduh berbagai hal, memang sesat, tutupnya.
Halaman berikutnya
Ia pun mengingatkan Deddy Sitorus untuk tidak sembarangan bicara, sekaligus mempertanyakan netralitas penguasa dalam pilkada. Menurutnya, selama ini PDIP-lah yang dijarah aparat, dan jika ada kecurangan nyata seperti Pilkada di Jakarta, maka yang melakukan kecurangan adalah pasangan calon dari partainya, Deddy Sitorus. tipuan. Tindakan hukuman telah diterapkan kepada pelakunya.