Sabtu, 30 November 2024 – 19:16 WIB
Jakarta, VIVA – Polda Metro Jaya semakin menunjukkan kemajuan signifikan dalam membuka kasus perjudian online (judol) yang melibatkan nama sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi).
Baca juga:
Kesuksesan datang dari tindakan, bukan ilusi
Dua tersangka baru berhasil ditangkap reserse Polda Metro Jaya, menambah panjang daftar pelaku yang terkait jaringan kriminal ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ari Syam Indradi mengungkapkan, kedua tersangka adalah AA dan F alias U alias A yang ditangkap pada 26 dan 28 November 2024.
Baca juga:
Misbahoon menghimbau pemilih untuk melawan perjudian online dan mewaspadai Pinjol
Tersangka AA berperan melakukan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) kemudian Tersangka F alias W alias A berperan sebagai agen 40 situs judi online, kata Ade Ari pada Sabtu, 30 November 2024 dalam keterangan resminya.
Situs Judi Online (Judol) diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Foto:
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Baca juga:
Alvin Kiemas terungkap menjadi bendahara kasus Judol pegawai Komdigy.
Dalam penangkapan tersebut, petugas polisi menyita sejumlah barang bukti dari tersangka AA, yakni uang berbagai mata uang senilai Rp724.336.400, satu unit telepon genggam, dan 9 buah buku rekening.
Sementara uang tunai Rp 720 juta dan telepon seluler disita dari tersangka alias F alias W.
Penangkapan ini membuat total tersangka kasus ini menjadi 26 orang. Namun kami masih mencari empat orang tersangka (DPO) yaitu J, JH, F dan C, kata Ade Ari.

2 tersangka baru ditangkap dalam kasus Judol yang melibatkan pegawai Komdigi
Dua tersangka baru kembali ditangkap dalam skandal perjudian online yang melibatkan pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) dan pejabat ahli. Jumlahnya 26 orang
VIVA.co.id
30 November 2024