Dorong Kemajuan Pendidikan di Daerah Terpencil, 11 Siswa BINUS SCHOOL Simprug Pulihkan Sekolah di NTT

Selasa, 30 Juli 2024 – 15:50 WIB

VIVA – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan 26,36 juta penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di urutan ketiga. Hal ini menyebabkan lebih dari 50% sekolah di NTT berada dalam kondisi yang tidak memadai, baik rusak maupun tidak memiliki peralatan pendidikan yang memadai.

Baca juga:

Israel mengebom sekolah perempuan di Gaza, menewaskan 30 orang

Berdasarkan tantangan tersebut, BINUS SCHOOL Simprug bermitra dengan Happy Hearts Indonesia membangun pendidikan anak usia dini di NTT melalui kelompok “Bersama untuk Negeri”.

Baca juga:

Sidang Paripurna DPRD DKI, Gerindra menyoroti bangunan sekolah bobrok yang belum dipugar

Kurang dari setahun, 11 siswa angkatan 2026 BINUS SCHOOL Simprug mengumpulkan donasi dan melakukan penelitian untuk membangun kembali PAUD Sumber Kasih di Sumba, NTT.

Pada bulan Juni 2024, Bersama Untuk Bangsa mengunjungi langsung PAUD Sumber Kasih untuk melihat langsung program yang telah selesai, antara lain merenovasi dua ruang kelas, memfasilitasi perabotan tambahan seperti meja, kursi dan mainan anak, membuat taman bermain dan menyediakan ruangan shower yang layak.

Baca juga:

6 Ciri-ciri Kelas Menengah, Apakah Anda Termasuk?

Wakil bersama bangsa yang juga merupakan siswa BINUS SCHOOL Simprug, Davrell Mylka Joukins, berharap program yang dilaksanakan dapat membantu generasi penerus NTT untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.

“Saya berharap kedepannya masyarakat Sumba dapat mengatasi tantangan pendidikan dan menjadi lebih terpelajar dan berguna bagi banyak orang,” kata Davrell.

Program ini juga tidak terlepas dari semangat pendidikan BINUS SCHOOL dalam mendidik generasi muda yang mempunyai semangat untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat.

Tujuan untuk menciptakan generasi yang peduli terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia juga diungkapkan oleh Direktur BINUS Simprug, Isaac Koh. Isaac mengatakan, pelatihan di sekolah bertujuan untuk menghasilkan siswa yang tidak hanya berprestasi tetapi juga dapat memperoleh manfaat.

“Di BINUS SCHOOL Simprug, kami mendorong siswa untuk menemukan setiap minat dan bakatnya. Kami juga sangat bangga atas inisiatif dan upaya yang telah dilakukan untuk membangun kembali sekolah-sekolah di Sumba. “Mereka menunjukkan bahwa generasi muda mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” jelas Isaac.

CEO Happy Hearts Indonesia Sylvia Baywinkler mengucapkan terima kasih atas kontribusi para siswa BINUS SCHOOL Simprug yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk berkontribusi kepada masyarakat kurang mampu.

“Selamat kepada BINUS SCHOOL Simprug dan Bersama Untuk Bangsa atas pencapaian luar biasa dalam membangun kembali PAUD Sumber Kasih di Sumba. Perjalanan inspiratif ini membuktikan bahwa generasi muda mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Dedikasi dan kerja keras mereka akan menciptakan masa depan cerah bagi Anak Indonesia bawa,” kata Sylvia.

Selain itu, 2,2 ton sampah plastik daur ulang digunakan untuk rekonstruksi PAUD Sumber Kasih. Dengan demikian, proyek ini akan memberikan dampak yang signifikan baik terhadap lingkungan maupun dunia.

Dengan adanya program menjadikan PAUD semakin relevan, juga menjadi kesempatan bagi siswa BINUS SCHOOL Education untuk menemukan wawasan baru sehingga memiliki kepekaan yang tinggi untuk pembangunan bersama nusantara.

Halaman selanjutnya

Program ini juga tidak terlepas dari semangat pendidikan BINUS SCHOOL dalam mendidik generasi muda yang mempunyai semangat untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat.

Halaman selanjutnya



Sumber