Empat pertemuan diadakan untuk membahas apakah zonasi sekolah akan ditangguhkan atau dilanjutkan, jelas Menteri Pendidikan Dasar

Minggu, 1 Desember 2024 – 13:46 WIB

Halo VIVA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti mengatakan, keputusan final zonasi penerimaan siswa sekolah baru menunggu hasil rapat kabinet.

Baca juga:

Profil dan Kisah Inspiratif Mbah Guru Matematika, Guru Viral Dianugerahi Penghargaan Prabowo

Nanti akan dibahas di rapat kabinet. Empat kajian sudah kita lakukan dan memang semangat zonasi tetap terjaga, ujarnya saat mengikuti seminar bersama guru di Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu malam, 30 November 2024.

Ia mengingatkan, semangat dan semangat zonasi harus dipahami.

Baca juga:

Guru matematika Mbah yang mengajar viral live di TikTok memenangkan Rp 100 juta dari Prabowo

Gambar sekolah/anak sedang belajar.

Semangat zonasi mencakup empat dimensi yang mencakup pendidikan berkualitas untuk semua. Setiap orang berhak atas pelayanan yang berkualitas. Kemudian si kaya dan si miskin bisa berkumpul di sekolah yang sama untuk menciptakan inklusi sosial.

Baca juga:

Berikut daftar 5 beasiswa gratis S1-S3 yang tidak memerlukan pengalaman kerja di luar negeri

“Yang ketiga adalah integrasi sosial untuk mempererat ikatan sosial. Sekolah bisa menjadi ‘meeting point’ atau tempat pertemuan.titik lebur‘ atau titik leleh. “Ini adalah tempat bertemunya siswa yang berbeda-beda dan karena siswa tersebut berada di sekolah yang sama, maka sekolah tersebut membentuk karakter mereka,” ujarnya.

Semangat lainnya, kata dia, adalah membangun kohesi sosial, sehingga dengan semangat itu akan banyak muncul aspirasi seperti itu, sehingga banyak yang ingin zonasi tetap diberlakukan.

Adapun mekanismenya disepakati empat jalur, yaitu jalur zonasi, jalur validasi, jalur transfer induk, dan jalur jangkauan. Namun cara mencapainya masih banyak kendala karena belum adanya pedoman sehingga menyulitkan sekolah.

“Itu bagian dari simulasi yang masih kami lakukan untuk menentukan ukuran prestasi apa yang akan diambil sekolah,” ujarnya.

Ia pun mendapat usulan agar wilayah zonasi sekolah dasar (SD) lebih luas. Sedangkan untuk SMA yang terdaerah disebabkan adanya kabupaten-kabupaten kecil yang tidak memiliki SMA.

Jadi kami sedang memikirkannya, tapi belum ada keputusan sampai ada keputusan di rapat kabinet, katanya. (semut)

Halaman berikutnya

Semangat lainnya, kata dia, adalah membangun kohesi sosial, sehingga dengan semangat itu akan banyak muncul aspirasi seperti itu, sehingga banyak yang ingin zonasi tetap diberlakukan.

Halaman berikutnya



Sumber