Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024 sukses digelar di Yogyakarta

Senin, 2 Desember 2024 – 00:26 WIB

Yogyakarta, VIVA – Pada tanggal 22-28 November 2024 telah diadakan Festival Film Alternatif dan Festival Film Internasional Award 2024 di Yogyakarta. Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024 sukses digelar di Yogyakarta.

Baca juga:

Tiket pesawat domestik 10 persen lebih murah di Nomen Nataru, kata Airlangga, yang mempromosikan pariwisata lokal

Dalam acara tersebut, 25 film nominasi diputar di Imperiya XXI, Yogyakarta. Pemutaran film ini dihadiri ribuan penonton dari berbagai kalangan.

Alternative Film Festival and Awards 2024 sendiri merupakan inisiatif global dan festival film yang didukung oleh perusahaan teknologi InDrive, membawa semangat baru bagi dunia film di Asia Tenggara.

Baca juga:

Siap menerjang Nmax Turbo, Honda PCX 160 terbaru yang bakal meluncur pekan ini?

Wahu Ramadan, Manajer Komunikasi InDrive Indonesia, mengatakan antusiasme penonton bioskop di Yogyakarta sangat luar biasa. Wahew menilai antusiasme masyarakat terhadap film tersebut cukup besar.

“Ada 25 film yang diputar di sana dan ditonton ribuan orang. Terus terang kami sangat mengapresiasinya,” kata Wahew, Jumat, 29 November 2024.

Baca juga:

10 Juta Rumah di Jepang Kosong dan Ada yang Terbengkalai Hingga Dijual Rp 15.000, Warga RI Berminat?

Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024

Foto:

  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Wahyu mengatakan potensi perkembangan perfilman di Indonesia sangat menjanjikan sehingga akhirnya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024.

Yogyakarta, lanjut Wahyu, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya semakin memperkuat alasan dipilihnya kota ini sebagai pusat festival.

Wahyu mengatakan melalui festival ini pihaknya ingin memberikan kesadaran terhadap isu-isu penting sosial yang selama ini terabaikan oleh masyarakat.

“Sebanyak 1.045 film yang masuk dalam Alternative Film Festival & Award 2024, 200 film di antaranya berasal dari Indonesia,” kata Wahyu.

“Selain itu, ada sineas dari Thailand, Malaysia, Nepal, India, tentunya mereka perlu mengangkat isu-isu sosial di sekitar mereka dan bergabung dengan ekosistem kita. Kita akan bantu mereka menayangkan film-film ini ke seluruh dunia,” ujarnya ditambahkan. .

Wahyu mengatakan, ada lima nominasi di antara karya sineas Tanah Air. Nominasinya terdiri dari tiga film pendek dan dua film layar lebar.

Lima judul film yang mewakili Indonesia sebagai tuan rumah adalah film misteri The Tale of Earth karya Loeloe Hendra Komara dan drama politik Women of Rote Island karya Jeremias Nyangoen.

Lalu ada tiga karya pendek – Sengaja Disengaja karya Kevin Rahardjo, Maybe Sunday karya Pradita Blifa, dan The Terrible Samu and His Sin karya Dhiwangkara Seta.

“Judul yang paling menyita perhatian, Perempuan Pulau Rote, akan ditampilkan di JAFF usai festival,” pungkas Wahew.

Halaman selanjutnya

Wahyu mengatakan melalui festival ini pihaknya ingin memberikan kesadaran terhadap isu-isu penting sosial yang selama ini terabaikan oleh masyarakat.

Halaman selanjutnya



Sumber